JAKARTA, KOMPAS.com - Selama periode 2015 hingga 2018, pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla menghabiskan anggaran Rp 5,083 triliun untuk membangun jalan perbatasan.
Jalan tersebut tersebar di tiga wilayah yakni Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua sepanjang 1.067,53 kilometer. Namun, yang baru terbangun mencapai 733,33 kilometer hingga September 2018 ini.
Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), anggaran pembangunan jalan perbatasan Kalimantan mencapai Rp 3,151 triliun untuk jalan sepanjang 734,28 kilometer.
Baca juga: Jalan Perbatasan di NTT Sudah Beraspal Sepenuhnya
Rinciannya, Rp 735 miliar dialokasikan pada 2015, Rp 606 miliar dialokasikan pada 2016, Rp 1,3 triliun dialokasikan pada 2017 dan Rp 510 miliar dialokasikan pada 2018.
Sementara, untuk pembangunan jalan perbatasan NTT sepanjang 179,63 kilometer menghabiskan anggaran Rp 1,209 triliun. Seluruh pekerjaan jalan ini telah selesai sepenuhnya dan sudah diaspal.
Adapun untuk pembangunan jalan perbatasan Papua sepanjang 153,62 kilometer menelan Rp 723 miliar. Sebagian besar jalan ini baru ditembus namun belum beraspal.
Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk mengurangi keterisolasian suatu wilayah dengan membuka sejumlah ruas jalan secara bertahap.
Hal ini untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memiliki akses yang lebih mudah untuk menjangkau wilayah satu dan wilayah yang lain.
"Ya memang kondisinya belum nyaman karena biasa tinggal di metropolitan, dimana sudah beraspal, tidak berdebu, tidak longsor dan segala macem. Tapi itu proses. Dan nanti pada suatu saat akan kita rasakan kenyamanan," tutur dia di kantornya, Kamis (20/9/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.