Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota: Kami Tak Ingin Palangkaraya Bernasib seperti Jakarta

Kompas.com - 18/09/2018, 14:14 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) masih terus digodok pemerintah pusat.

Wali Kota Palangkaraya Riban Satia mengatakan, perencanaan sebagai ibu kota negara, harus dibuat untuk jangka waktu lama. Paling tidak, waktu penetapan sebagai ibu kota baru tersebut minimal 100 tahun.

Baca juga: Ibu Kota Pindah, Ahli Sarankan Pilih Daerah Minim Bencana

"Kenapa? Karena kotanya masih mungkin untuk kami tata. Kami ke depan tidak ingin Palangkaraya itu seperti Jakarta. Nanti sudah dipindahkan ke Kalteng, dipindah lagi (ke kota lain)," kata Riban dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Palangkaraya diketahui memiliki luas 2.850 kilometer persegi atau empat kali lipat luas wilayah DKI Jakarta.

Dari luas tersebut, 62 persen wilayahnya masih berupa kawasan hutan. Sementara, yang telah terbuka lahannya sekitar 35,41 persen.

Adapun kawasan yang telah terbangun sebagai daerah administrasi yaitu sekitar 2,35 persen.

Oleh karena itu, Palangkaraya memungkinkan untuk dikembangkan sebagai ibu kota negara baru, lantaran kawasannya yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Karena memang masih bisa kami tata, karena kawasannya masih kosong. Itu satu persoalan," cetus Riban.

Persoalan lain yang juga mendesak untuk segera diselesaikan yakni penyusunan rencana tata ruang wilayah kota (RTRW-K) yang menjadi dasar pengembangan wilayah.

Nantinya, RTRW-K akan disusun berdasarkan zonasi sesuai dengan peruntukkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau