Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Pindah, Ahli Sarankan Pilih Daerah Minim Bencana

Kompas.com - 16/12/2017, 20:12 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Gempa bumi bermagnitudo 6,9 yang terjadi pada Jumat (15/12/2017) malam, berdampak terhadap sejumlah wilayah di selatan Pulau Jawa. Beberapa bangunan pun dilaporkan rusak, mulai dari tingkatan ringan, sedang, hingga berat.

Gempa bumi sendiri tergolong dalam bencana alam yang sulit diprediksi. Untuk itu, kondisi tersebut harus menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) terkait pemindahan ibu kota negara.

Selain potensi bencana alam lain yang juga mungkin terjadi, seperti tsunami, banjir, hingga tanah longsor.

"Di antara semua tempat yang cocok di Indonesia, minimal yang minim bencananya ya, atau risiko bencana alamnya paling kecil," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana (IAP) Bernardus Djonoputro kepada KompasProperti, Sabtu (16/12/2017).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro sebelumnya mengatakan, kajian terkait pemindahan ibu kota akan rampung akhir bulan ini. Dipastikan, bila ibu kota akan dipindahkan di luar Pulau Jawa.

Untuk memastikan sebuah wilayah cukup aman dari potensi bencana, Bernardus mengatakan, perlu dilakukan sejumlah kajian.

Mulai dari kajian topografi, geoteknik, geomorfologi, hingga analisis mengenai dampak lingkungan.

Proses kajian itu, kata dia, juga tidak perlu memakan waktu lama, yaitu antara 1,5 hingga 2 tahun.

Kajian itu kemudian dimasukkan saat penyusunan RTRW, dengan mempertimbangkan penyusunan RTRW Jakarta sebagai ibu kota atau kota-kota lain yang layak untuk dicontoh.

Dari situ kemudian diterjemahkan ke dalam RDTR (rencana detail tata ruang) dan zonasi sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 (tentang Penataan Ruang).

Termasuk di dalamnya angkutan massalnya.

"Jadi tidak ada yang terlambat. Semua sudah direncanakan sejak awal," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau