Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Negara Ikuti Pameran Konstruksi di Indonesia

Kompas.com - 12/09/2018, 22:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak kurang dari 280 peserta dari 23 negara akan mengikuti ajang Concrete Show South East Asia 2018 dan Construction Indonesia 2018.

Pameran yang akan dilangsungkan pada 19-21 September 2018 ini akan diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Senior Event Manager PT UBM Pameran Niaga Indonesia Niekke W Budiman mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti pameran pada tahun ini meningkat cukup signifikan.

Baca juga: HAKI Ragukan Keahlian 700.000 Tenaga Konstruksi Bersertifikat

"Tahun lalu kami berhasil mempertemukan 7.356 pengunjung dari 20 negara dengan sekitar 228 peserta pameran dari 23 negara," kata dia di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Beberapa negara yang akan mengikuti pameran ini seperti dari Jerman, Italia, China, Singapura dan Korea Selatan.

Selain pameran, juga diselenggarakan sejumlah diskusi terkait perkembangan teknologi konstruksi saat ini.

Niekke menambahkan, Indonesia masih menjadi negara terbesar di Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 60-70 persen dari total pasar konstruksi di wilayah ini.

Konstruksi beton menyumbang hampir 40 persen bahan bangunan yang digunakan dalam proyek-proyek di dalam negari.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong peningkatan produksi beton pracetak dan prategang menjadi 50 persen pada 2019.

Dengan mencapai target tersebut, efektivitas, efisiensi serta kualitas penyelenggaraan konstruksi dapat dicapai.

"Peningkatan teknologi konstruksi harus terus dikembangkan agar percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat tercapat dan akan mempercepat jalannya tingkat pertumbuhan perekonomian nasional," tutur Niken.

Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), kapasitas produksi beton pracetak pada 2015 mencapai 25,3 juta ton.

Jumlah ini meningkat menjadi 26,7 juta ton pada 2016 dan 35 juta ton pada 2017. Tahun ini, AP3I menargetkan peningkatan 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau