Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Bisnis Beton Pracetak Masih Bertahan

Kompas.com - 12/09/2018, 15:42 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski proyek infrastruktur terkenda dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, industri beton pracetak nasional sebagai salah satu pemasok rantai proyek infrastruktur justru minim terkena imbas.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred Singkali mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan industri ini tak terkena dampak buruk pelemahan rupiah adalah penggunan komponen dalam negeri.

“Antara 60-80 persen (tingkat komponen dalam negerinya). Memang ada pengaruh seperti besi, tapi kondisi cukup menguntungkan kami dengan pertarungan raksasa-raksasa,” kata Wilfred dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Baca juga: Produksi Beton Pracetak Tahun 2018 Diprediksi Naik 10 Persen

Wilfred menambahkan, penundaan sejumlah infrastruktur terutama proyek strategis nasional (PSN) juga menguntungkan pelaku bisnis.

Mereka tidak dipaksa menaikkan kapasitas produksi, sehingga target yang hendak dicapai dapat didistribusikan pada tahun depan.

Di sisi lain, tingkat penyerapan beton pracetak pun cukup baik dalam memenuhi kebutuhan proyek dalam negeri.

“Ada yang sudah 100 persen, bahkan ada yang sudah dari kapasitas normal itu sudah 120 persen (utilisasi) tapi itu relatif fleksibel ya. Makanya saya bilang, dari industri kan berharap ada kenaikan bertahap sehingga tidak perlu langsung melakukan investasi besar-besaran,” tutur Wilfred.

Saat ini, produksi beton pracetak nasional terus meningkat. Bila pada 2015, produksinya dapat mencapai 25,3 juta ton. Pada 2016 meningkat menjadi 26,7 juta ton dan 35 juta ton pada tahun 2017.

Tahun ini, AP3I menargetkan pertumbuhan produksi hingga mencapai 10 persen dibandingkan tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau