JAKARTA, KOMPAS.com – PT Holcim Indonesia Tbk mengklaim produk semen campuran bermerek Morpla yang baru dilansir Rabu (5/9/2018) di Jakarta merupakan jenis baru di Indonesia.
Head of Value Added Solutions Holcim Indonesia Oktavina Damayanti mengatakan, saat ini belum ada produsen semen lain di Tanah Air yang memproduksi varian seperti Morpla.
Produk ini dikeluarkan berdasarkan penelitian dan pengembangan terhadap penggunaan jenis semen yang praktis, tetapi tetap terjaga kualitasnya.
Morpla merupakan produk campuran semen siap pakai yang mempermudah konsumen untuk memenuhi kebutuhan ketika membangun rumah dalam skala kecil maupun besar.
“Kami yang pertama di Indonesia sebagai pionir, perusahaan lain belum ada. Kalau di luar negeri sudah ada, tapi untuk Lafarge Holcim Group,” ucap Oktavina.
Dia mengatakan, komoditas baru ini memiliki sejumlah keunggulan dibanding semen konvensional yang harus dicampur dengan air dan pasir secara manual.
Keunggulan pertama yaitu mengenai produktivitas kerja. Masyarakat yang sedang membangun atau merenovasi rumah bisa langsung menggunakan Morpla untuk memplester batu bata hingga menjadi dinding.
Selain itu, tenaga yang mengerjakan pun cukup satu orang.
Berbeda dari cara manual yang membutuhkan waktu lebih banyak untuk mempersiapkan material pasir, mengayaknya, kemudian mencampurnya dengan semen dan air. Sedangkan tenaga yang dibutuhkan minimal dua orang.
Sesuai riset yang dilakukan, waktu pengerjaan bangunan dengan menggunakan Morpla lebih cepat 30 persen dibanding dengan cara manual.
“Kalau Morpla, begitu datang bisa langsung dipakai. Jadi Morpla 30 persen lebih cepat karena menghilangkan aktivitas mencampur semen secara manual,” ujar Oktavina.
Kelebihan kedua adalah kualitas yang lebih konsisten karena produk ini dibuat langsung di batching plant atau lokasi produksi dan pencampuran bahan-bahan yang diperlukan sehingga menghasilkan semen siap pakai tersebut.
Pencampuran bahan-bahan itu dilakukan menggunakan kalkulasi teknologi komputer dan ada bagian pengawasan atau quality control (QC) yang menjaga kualitasnya tetap sama dan baik.
Sebagai contoh, bila pengerjaan memplester batu bata belum selesai dalam sehari, bisa dilanjtkan keesokan harinya dengan tetap memakai campuran semen yang sama asalkan berada di tempat yang ditentukan.
Dengan demikian, tidak ada material sisa yang tidak terpakai lagi atau bahkan malah dibuang percuma.
“Morpla bisa dipakai mulai dari 8 sampai 36 jam, maksimal dua hari belum kering selama ada di wadahnya, dan enggak ada material yang terbuang. Dibanding campuran manual, sekali ngaduk langsung kering, jadi ada waste sehingga enggak fleksibel,” tutur Oktavina.
Kelebihan keempat menyangkut lokasi bangunan. Oleh karena Morpla merupakan barang yang sudah jadi dan siap pakai, maka tidak dibutuhkan tempat yang luas untuk mengolah dan menyimpannya.
Konsumen bisa langsung mengaplikasikannya ke rumah atau bangunan lain walaupun lokasinya terpencil dan sempit sehingga kebersihannya tetap terjaga.
“Produk ini enggak butuh tempat untuk mengaduk campurannya dan gudang untuk menyimpan. Lokasi bangunan jadi lebih bersih. Kalau semen manual butuh tempat khusus,” pungkasnya.
Keunggulan kelima, hasil plesteran menggunakan Morpla terlihat lebih halus karena material campurannya diproduksi sesuai standar batching plant Holcim.
Sementara itu, jika menggunakan campuran semen manual, tekstur plesteran semen yang dihasilkan tampak kurang halus karena bahan-bahan campuran belum tentu terjamin mutunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.