Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Ini, Ekspedisi Trans-Kalimantan Dimulai

Kompas.com - 05/09/2018, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas yang dicanangkan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla guna meningkatkan daya saing Indonesia di percaturan internasional, terus dikerjakan.

Terutama di wilayah-wilayah pedalaman, dan perbatasan negara yang masih terisolasi serta belum tersentuh pembangunan.

Percepatan pembangunan Trans Kalimantan, termasuk perbatasan Indonesia-Malaysia menjadi salah satu prioritas agenda pembangunan dari pinggiran.

Dalam desain besar 2015-2019,  Kalimantan dijadikan paru-paru dunia, lumbung pangan, dan lumbung energi nasional dengan konsep hilirisasi komoditas.

Sejalan dengan desain besar itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Kalimantan dengan pendekatan kewilayahan tanpa disekat oleh batasan administrasi provinsi dan kabupaten/kota. 

Guna mengetahui sejauh mana progres pembangunan fisik serta manfaat yang dirasakan masyarakat setempat, Kementerian PUPR mengadakan Ekspedisi Trans Kalimantan.

Ekspedisi dilaksanakan selama empat hari mulai Rabu ini (5/9/2019) hingga Sabtu (9/9/2018).

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Refly Ruddy Tangkere menuturkan, ada tiga infrastruktur konektivitas yang akan disusuri.

Ketiganya masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) yakni Jalan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, Jembatan Pulau Balang, dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

"Ekspedisi ini dilakukan untuk mengabarkan kepada Indonesia kondisi eksisting dan juga progres pembangunan serta harapan masyarakat setempat," tutur Refly menjawab Kompas.com, Selasa (4/9/2018) malam.

Pemandangan dusun Camar Bulan dari ujung dermaga di desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Pemandangan dusun Camar Bulan dari ujung dermaga di desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Refly menjelaskan, dari total 1.067 kilometer jalan perbatasan, 184 kilometer di antaranya belum tembus. Masing-masing 126 kilometer di Kalimantan Utara dan 58 kilometer di Kalimantan Timur.

"Kami berharap seluruhnya tembus dan fungsional pada 2019. Sementara untuk bisa dibangun sesuai standar Nasional dan desain besar (grand design) hingga pengaspalan pada 2025 mendatang," ungkap Refly.

Percepatan pembangunan Trans Kalimantan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah telah menetapkan empat Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) seperti WPS Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas, WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin, dan WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Balikpapan-Samarinda-Maloy.

Pendekatan kewilayahan yang dikembangkan Kementerian PUPR ini, sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019 yang akan membangun tiga  Kawasan Ekonomi Khusus, 4 Kawasan Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan baru guna menggerakkan ekonomi daerah pinggiran di Pulau Kalimantan. 

Demikian pula pengembangan sebuah Kawasan Perkotaan Metropolitan, dan 4 kota baru publik sebagai pengendali urbanisasi di kota dan kawasan perkotaan.

"Jadi pembangunan infrastruktur ini bukan sekadar membuka isolasi, juga meningkatkan aksesibilitas hingga kemudian terbentuk jalur-jalur logistik yang mendukung pertumbuhan perekonomian. Selain itu, terutama jalan perbatasan, juga berfungsi sebagai sabuk komando strategis untuk pertahanan dan keamanan negara," kata Refly.

7.619 kilometer

Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.Dokumentasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.
Dalam catatan Direktorat Jenderal Bina Marga, total ruas Trans Kalimantan sepanjang 7.619 kilometer, terdiri dari 1.204 kilometer di Kalimantan Selatan, 2.002 kilometer di Kalimantan Tengah, 1.710 kilometer di Kalimantan Timur, 585 kilometer di Kalimantan Utara dan di Kalimantan Barat sepanjang 2.117 kilometer yang dapat digunakan oleh masyarakat Kalimantan. 

Tak mengherankan, jika saat ini Kementerian PUPR fokus pada pembenahan Trans-Kalimantan, termasuk penanganan jalan sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia sejak Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara.

Jalan lintas paralel perbatasan Kalimantan dimulai dari Kalimantan Barat sejak ruas Temajuk-Aruk-Seluas-Balai Karangan-Sepulau-Nanga Badau-Putusibau-Batas Kalimantan Timur. Kemudian, disambungkan sejak ruas batas Kalimantan Timur-Long Pahangai-Batas Kalimantan Utara. 

Selanjutnya, ruas batas Kalimantan Utara-Long Nawang-Long Bujungan-Malinau-Simanggaris-Sei Ular yang terletak di bagian utara Kalimantan Utara.

Dalam konteks lintas paralel perbatasan ini, Kementerian PUPR telah menjalin kerjasama dengan Zeni TNI AD untuk membuka badan jalan di perbatasan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau