Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2050, Jakarta Utara Bakal Tenggelam

Kompas.com - 18/08/2018, 13:56 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Air tanah dipompa dari lapisan tanah yang mengandung air atau akuifer yang dalam, sementara kekosongan air di dalamnya diisi oleh air hujan.

Masalah ini juga diperparah dengan kelonggaran bagi warga untuk membangun sumur sesuka hati.

Masyarakat juga memiliki akses tak terbatas untuk mengambil air dari akuifer, karena tidak ada peraturan yang membatasi.

Efeknya adalah, tanah di bawah kota memadat kemudian mengalami penurunan.

Selain masalah air, penurunan tanah di Jakarta juga disebabkan oleh tekanan yang diberikan. Masifnya pembangunan di permukaan dikarenakan banyaknya permintan proerpti juga semakin memperparah keadaan.

Untuk mengatasi permasalahn ini, di beberapa bagian kota, tembok tinggi dibangun untuk mencegah abrasi dan masuknya air laut ke rumah-rumah penduduk.

Cara ini mungkin bisa mengurangi banjir, namun Jakarta membutuhkan solusi lebih yang mempertimbangkan semua faktor penyebab.

Kota ini membutuhkan suntikan bantuan modal untuk memodernisasi infrastruktur, khususnya dalam menyediakan pasokan air bersih yang dapat diandalkan dan berkelanjutan bagi penduduknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau