JAKARTA, KOMPAS.com - Lesunya bisnis properti yang terjadi beberapa waktu terakhir turut dirasakan PT PP Urban, anak usaha PT PP (Persero) Tbk.
Perseroan yang memulai bisnis propertinya lewat pembangunan apartemen Urban Town di Serpong dan Karawang ini, mengaku belum bisa meraih penjualan maksimal.
Di Serpong, misalnya, dari 1.725 unit yang ditawarkan, saat ini baru sekitar 300 unit yang telah laku terjual.
Sementara, untuk penjualan di Karawang, dari sekitar 300 unit yang ditawarkan untuk menara pertama, baru sekitar 100 unit yang terjual.
Baca juga: Rumah atau Apartemen, Mana Pilihan Anda?
"Tahun ini untuk Serpong satu tower habis 500-an lah," kata Presiden Direktur PT PP Urban Nugroho Agung Sanyoto di Kantor Bank BTN, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Sebagian besar konsumen yang membeli apartemen tersebut yakni end user dari pada investor, dengan perbandingan sekitar 70:30.
Namun sejak awal, Nugroho mengaku, memang target pemasaran apartemen ini yaitu kalangan end user terutama kelompok masyarakat kelas bawah hingga menengah.
Hal ini terlihat dari harga yang dipasarkan yaitu sebesar Rp 10 juta per meter persegi untuk unit di Serpong, dan Rp 9 juta per meter persegi untuk unit di Karawang.
"Kira-kira harganya Rp 200 jutaan lebih sedikit lah untuk tipe studio," ujarnya.
Nugroho mengatakan, salah satu upaya untuk menggenjot penjualan yaitu dengan menggandeng koperasi kementerian/lembaga negara serta BUMN yang memiliki karyawan yang berdomisili di sekitar Serpong dan Karawang.
"Misalnya, (pegawai) BUMN kalau selama ini masih ngontrak daerah Serpong, bisa beli unit kami. Jadi bisa manfaatkan jaringan yang ada," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.