Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/08/2018, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika membangun rumah atau gedung tentu hal pertama yang harus diperhatikan adalah faktor keamanan bangunan tersebut.

Begitu pula dengan membangun rumah menggunakan bahan kontainer. Tren penggunaan kontainer untuk bangunan sudah lama muncul. Semula peti kemas atau kontainer digunakan sebagai tempat kerja sementara di proyek atau kerja lapangan.

Kontainer juga mudah dibentuk sesuai kebutuhan. Namun dengan maraknya bangunan berbahan dasar kontainer, mulai timbul pertanyaan apakah peti kemas aman digunakan sebagai rumah tinggal.

Menurut Director of Marketing PT Nebil Wong Group atau RumahKontainers.com Nabil Yusuf, rumah atau bangunan berbahan kontainer aman sebagai hunian tempat tinggal.

Kontainer memang memiliki kelebihan pada struktur penopangnya yang dirancang kuat untuk membawa barang dengan ukuran jumbo. Peti pengiriman ini juga sudah dikonstruksikan untuk dipasang secara bertumpuk.

“Kontainer memiliki kelebihan di strukturnya, kalau di kargo bisa ditumpuk sampai 12 lantai. Satu kontainer menahan berat 3 ton, kalau 12 tumpuk berarti bisa menahan berat 36 ton,” tutur Nabil kepada Kompas.com, Sabtu (4/8/2018).

Bahkan, bangunan berbahan peti kemas tahan terhadap guncangan atau keretakan akibat gempa.

“Aman. Malah anti retak dan gempa. Untuk guncangan gempa lebih kuat, kalau bangunan tradisional kan retak dan roboh, kalau ini cuma bergoyang aja, bangunan juga lebih terjaga karena tidak retak,” kata Nabil.

Pemilik rumah kontainer juga tak perlu khawatir bangunannya akan bocor atau dimakan rayap. Bahkan jika dirawat dengan baik, kontainer bisa bertahan hingga 50 tahun.

Nabil mengungkapkan, bangunan dengan kontainer hanya cukup dicat ulang tiap lima tahun sekali.

Bangunan berbahan peti kemas ini tahan terhadap keretakan akibat gempa.Rumah Kontainers Bangunan berbahan peti kemas ini tahan terhadap keretakan akibat gempa.

Mudah dimodifikasi

Pemilihan kontainer sebagai bahan pembangunan rumah juga tak lepas dari pola hidup masyarakat yang mulai menggemari gaya hidup praktis.

Rumah kontainer juga mudah untuk dimodifikasi, bahkan pemilik tidak harus merobohkan bangunan utama jika ingin menambah ruangan.

Menurut Nabil, untuk merenovasi bangunan konvensional, terkadang struktur utama harus dirobohkan. Berbeda dengan rumah kontainer yang hanya memerlukan penambahan struktur di beberapa bagian tanpa harus merobohkan bangunan.

“Kalau rumah kontainer tinggal disambung, dipotong dan ditambahi samping kemudian tinggal dilas,” ucap Nabil.

Keuntungan lainnya adalah, bangunan dari peti kemas ini mudah untuk dipindah.

“Hemat, praktis, harga terjangkau. Area tanah yang sempit pakai kontainer bisa kita tumpuk, udah jadi,”

Tantangan

Selain hemat, hunian kontainer juga praktis karena satu kontainer tidak memakan banyak lahan. Rumah Kontainers Selain hemat, hunian kontainer juga praktis karena satu kontainer tidak memakan banyak lahan.
Menggunakan kontainer berarti membuat panas terhantar dengan baik. Pada siang hari yang terik, logam mudah menyerap panas matahari dan meningkatkan suhu ruangan.

Untuk itu, bangunan kontainer harus ditambah dengan insulasi untuk mengurangi efek tersebut.

Nabil mengemukakan, bangunan kontainer bisa diberi tambahan lapisan glaswool.

Selain sebagai material untuk meredam suara, glaswool juga memiliki kemampuan untuk meredam panas dari luar.

“Baru dikasih pelapis gipsum, plywood, atau melamin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dikasih wallpaper yang tinggal tempel,” tutur Nabil.

Tantangan lainnya adalah jalan di depan rumah harus cukup lebar untuk mengangkut dan memasang kontainer di lahan yang disediakan.

Ukuran juga tidak bisa sembarangan. Pada dasarnya peti kemas memiliki tiga ukuran yaitu 20 feet, 40 feet, dan high cube. Sehingga luas bangunan sebisa mungkin menyesuaikan besar kontainer yang digunakan.

Kontainer 20 feet memiliki panjang 6 meter, lebar 2,4 meter, dan tinggi 2,4 meter. Untuk ukuran 40 feet mempunyai panjang 12 meter, lebar 2,4 meter, dan tinggi mencapai 2,6 meter.

Sementara peti kemas high cube atau 45 feet memiliki panjang 13,7 meter, lebar 2,4 meter, dan tinggi 2,9 meter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pekerja Konstruksi IKN dapat Gaji yang Disalurkan Lewat Kartu Multifungsi

Pekerja Konstruksi IKN dapat Gaji yang Disalurkan Lewat Kartu Multifungsi

Berita
Lima Tahun Terakhir, Kementerian ATR/BPN Tangani 305 Kasus Mafia Tanah

Lima Tahun Terakhir, Kementerian ATR/BPN Tangani 305 Kasus Mafia Tanah

Berita
Pemerintah 'Gebuk' Mafia Tanah yang Palsukan Verklaring di Kalteng, Begini Kronologinya

Pemerintah "Gebuk" Mafia Tanah yang Palsukan Verklaring di Kalteng, Begini Kronologinya

Berita
Lalin Bakal Menantang, Jasa Marga Siap Optimalkan Layanan Tol saat Mudik

Lalin Bakal Menantang, Jasa Marga Siap Optimalkan Layanan Tol saat Mudik

Berita
Tarif Tol Becakayu Jakasampurna-Marga Jaya Dipatok Rp 14.000

Tarif Tol Becakayu Jakasampurna-Marga Jaya Dipatok Rp 14.000

Berita
Latih Masinis Kereta Cepat, KCIC Siapkan Simulator Berteknologi Andal

Latih Masinis Kereta Cepat, KCIC Siapkan Simulator Berteknologi Andal

Berita
Biar Bisa Tampung Hujan, 62 Bendungan RI Sudah Ditambah Intake dan Pintu Air

Biar Bisa Tampung Hujan, 62 Bendungan RI Sudah Ditambah Intake dan Pintu Air

Berita
Ruang Tampungan Air Bendungan RI Kurang dari 50 Persen, Apa Solusinya?

Ruang Tampungan Air Bendungan RI Kurang dari 50 Persen, Apa Solusinya?

Berita
Jambi Jadi Provinsi Ketujuh yang Terbitkan Perda Tata Ruang

Jambi Jadi Provinsi Ketujuh yang Terbitkan Perda Tata Ruang

Berita
Waskita Pastikan Proyek Tol Kapal Betung dan Cimanggis-Cibitung Kelar 2023

Waskita Pastikan Proyek Tol Kapal Betung dan Cimanggis-Cibitung Kelar 2023

Berita
PTSL Diklaim Naikkan Nilai Ekonomi Rp 5.219 Triliun, dari Mana Sumbernya?

PTSL Diklaim Naikkan Nilai Ekonomi Rp 5.219 Triliun, dari Mana Sumbernya?

Berita
[POPULER PROPERTI] Tebar Promo Flash Sale KAI, Naik Kereta Eksekutif Cuma Rp 100.000

[POPULER PROPERTI] Tebar Promo Flash Sale KAI, Naik Kereta Eksekutif Cuma Rp 100.000

Berita
Kementerian ATR/BPN Gandeng Bank Mandiri, Luncurkan PNBP Elektronik

Kementerian ATR/BPN Gandeng Bank Mandiri, Luncurkan PNBP Elektronik

Berita
Harga Rumah Murah di Kabupaten Malang Rp 150 Jutaan, Cek di Sini (II)

Harga Rumah Murah di Kabupaten Malang Rp 150 Jutaan, Cek di Sini (II)

Perumahan
Harga Rumah Murah di Kabupaten Malang Rp 150 Jutaan, Cek di Sini (I)

Harga Rumah Murah di Kabupaten Malang Rp 150 Jutaan, Cek di Sini (I)

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+