Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Megaproyek Mangkrak

Kompas.com - 27/07/2018, 06:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Di beberapa bagian dunia, berbagai pembangunan sedang berlangsung untuk memudahkan aktivitas manusia. Bahkan, beberapa megaproyek bisa menghabiskan dana sangat besar.

Namun, tak semua proyek tersebut berhasil memikat konsumen. Beberapa bahkan dianggap gagal dan terbengkalai, seperti proyek-proyek jumbo di bawah ini:

Yujiapu – China

Awalnya proyek yang menghabiskan dana sebesar 30 miliar dollar AS ini akan dibangun pada tahun 2009. Namun kenyataannya, pembangunan sendiri baru dimulai tahun 2014. www.businessinsider.sg Awalnya proyek yang menghabiskan dana sebesar 30 miliar dollar AS ini akan dibangun pada tahun 2009. Namun kenyataannya, pembangunan sendiri baru dimulai tahun 2014.
Megaproyek ini terinspirasi dari kawasan Manhattan di New York. Proyek yang berada di daerah Tianjin Binhai ini rencananya dibangun berbagai gedung pencakar langit, perkantoran, dan kereta cepat yang menghubungkan Yujiapu dengan Beijing.

Awalnya, proyek yang menghabiskan dana sebesar 30 miliar dollar AS ini akan dibangun pada tahun 2009. Namun kenyataannya, pembangunan sendiri baru dimulai tahun 2014.

Salah satu pengembang mengatakan bahwa proyek ini sudah gagal bahkan sebelum memulai proses pembangunan.

Meski pembangunan sudah dimulai, tak ada tanda-tanda bahwa megaproyek Yujiapu akan berkembang seperti yang sudah direncanakan. Media lokal mengatakan jika beberapa bangunan bahkan terbengkalai dan belum selesai.

Kereta cepat sendiri sudah dibangun di Tianjin, namun hal ini tidak mendorong pertumbuhan bisnis di Yujiapu.

Malaysia’s Forest City – Malaysia

Kawasan ini direncanakan mampu menampung 700 ribu orang pada tahun 2040 mendatang.www.businessinsider.sg Kawasan ini direncanakan mampu menampung 700 ribu orang pada tahun 2040 mendatang.
Pengembang asal China, Country Garden, awalnya ingin membangun sebuah superblok eksklusif yang diberi nama Forest City.

Kawasan ini direncanakan mampu menampung 700 ribu orang pada tahun 2040 mendatang. Jumlah ini lebih besar 20 ribu jiwa, dibanding populasi di Washington DC, dan akan melebihi jumlah penduduk Manhattan.

Pembangunan sendiri dimulai pada tahun 2016 dan akan dilengkapi dengan gedung perkantoran, taman, hotel, restoran, kompleks pertokoan, sekolah, dan 250 ribu unit apartemen.

Namun pada bulan April sebanyak 60 orang pembeli rumah, di mana 70 persen dari pembeli tersebut merupakan warga negara China, membatalkan pembelian di Forest City.

Pembatalan ini seiring dengan meningkatnya upaya pengekangan uang keluar dari negara tersebut.

Dengan adanya pembatalan pembelian ini, maka pemasukan untuk pembangunan Forest City sendiri terhambat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau