KOMPAS.com - Sebuah yayasan lingkungan hidup yang berbasis di Rotterdam, Belanda, Recycled Island Foundation, mendaur ulang sampah yang mengapung di sungai dan pelabuhan kota menjadi sebuah prototipe taman terapung.
Saat ini, taman seluas 140 meter persegi tersebut dibiarkan terbuka untuk umum bagi masyarakat. Hal ini sekaligus dijadikan sebagai kampanye sosial bahwa sampah bisa didaur ulang menjadi hal yang luar biasa dan bermanfaat.
"Ketika kami mengambil plastik langsung di kota-kota dan pelabuhan, kami secara aktif mencegah pertumbuhan lebih lanjut dari 'sup plastik' di laut," ungkap inisiator yayasan, Ramon Knoester, seperti dikutip dari Designboom.
Kehadiran taman terapung ini memberikan dampak positif bagi lingkungan, terutama ekosistem sungai. Pasalnya, kehadiran taman terapung ini menjadi habitat baru bagi sejumlah hewan seperti cacing, kumbang, ikan, dan siput.
Knoester mengungkapkan, untuk mengumpulkan puing-puing ini, yayasan mengembangkan tiga perangkap sampah pasif yang diuji, dipantau dan dioptimalkan untuk periode 1,5 tahun.
Perangkap tersebut rupanya berhasil menangkap sampah plastik yang melintas di sungai, serta menjaga mereka tetap terperangkap meski terjadi perubahan arus.
Dengan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Rotterdam, yayasan ini akhirnya berhasil mengembangkan struktur hijau terapung untuk merangsang ekologi pelabuhan kota.
Vegetasi baru tumbuh di blok bangunan berbentuk segi enam. Sementara, burung-burung, ikan, dan mikro organisme lainnya menemukan makanan serta tempat berkembang biak di sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.