KOMPAS.com - Negara yang pernah dilanda perang saudara berkepanjangan ini kini mengalami peningkatan pesat di bidang ekonomi.
Melansir World Bank, negara dengan 21,4 juta orang penduduk ini memiliki PDB per kapita sebesar 4.065 dollar AS pada tahun 2017.
Sejak perang saudara berakhir pada tahun 2009, ekonomi Srilanka perlahan tumbuh rata-rata 5,8 persen per tahun.
Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dan masyarakatnya untuk memulai rekonstruksi dan pertumbuhan, meski ada tanda-tanda penurunan pada tiga tahun terakhir.
Perekonomian juga sedang bertransisi, dari kawasan pedesaan menjadi lebih urban dengan berorientasi pada manufaktur dan jasa.
Tingkat kemiskinan penduduk juga turun menjadi 4,1 persen pada tahun 2016, jauh dari 23 persen yang tercatat pada 2012 hingga 2013.
Dengan kondisi ini, Srilanka pun tak luput dari radar investor. Proyek-proyek infrastruktur mulai merambah negara yang terletak di Selatan India ini.
Kini Srilanka perlahan menjelma menjadi kawasan modern. Beberapa proyek pembangunan bahkan digadang-gadang akan mengubah wajah Srilanka menjadi lebih modern, seperti:
1. The One
Bangunan ini nantinya akan menjadi gedung tertinggi di kawasan Asia Selatan. The One merupakan kompleks hunian dan hotel yang dilengkapi dengan beragam destinasi hiburan seperti mal.
Gedung ini nantinya akan berdiri setinggi 376 meter dan diperkirakan rampung pada tahun 2021. The One dilengkapi dengan dua buah tower.
Masing-masing akan tower akan menjadi tempat bagi The Ritz Carlton Hotel dan The Ritz Carlton Residences.
Para penghuni akan mendapatkan akses keamanan tingkat tinggi dengan fitur akses biometrik. Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan sebuah helipad.
2. Port City Colombo