Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Masih Tertarik Garap Tol Semarang-Demak

Kompas.com - 11/07/2018, 17:08 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto menyatakan masih tertarik untuk menggarap proyek Tol Semarang-Demak yang dalam waktu dekat akan dilelang pemerintah.

Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini sebelumnya telah membentuk konsorsium bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan telah dinyatakan lulus saat tahap prakualifikasi.

Namun, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) membatalkan hasil prakualifikasi tersebut karena adanya perubahan trase pekerjaan. Rencananya, pekan depan BPJT akan memulai kembali tahap prakualifikasi.

Baca juga: Kebutuhan Lahan Tol Semarang-Demak Membengkak Jadi 535 Hektar

"Iya (kami akan memasukkan dokumen lagi). Mungkin anggotanya berubah, ada yang mundur ada yang diajak baru," kata Herwidiakto di Kementerian PUPR, Selasa (10/7/2018).

Kendati demikian, Herwidiakto masih enggan membocorkan siapa nantinya yang akan diajak untuk mengikuti tahap prakualifikasi tersebut.

Sebab, sebagai konsorsium, Jasa Marga-lah yang nantinya akan mengatur kerja sama tersebut.

"Leader-nyakan Jasa Marga," kata dia.

Proyek Tol Semarang-Demak awalnya dirancang sepanjang 24 kilometer. Belakangan, panjang jalan tol itu dikoreksi menjadi 27 kilometer, sehingga menambah kebutuhan lahan yang harus dibebaskan yaitu dari 189 hektar menjadi 535 hektar.

Kepala Bappeda Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan, awalnya trase yang akan digunakan untuk pembangunan jalan tol yang diperkirakan menelan investasi Rp 15 triliun itu hanya lurus.

"Ini sekarang kita lingkarkan di Pantura yang di garis pantai, sehingga panjang lintasannya bertambah," kata dia menjawab pertanyaan Kompas.com.

Jalan tol ini nantinya tak hanya difungsikan sebagai jalur bebas hambatan untuk mengurai masalah kepadatan arus kendaraan yang sehari-hari dihadapi masyarakat di sana.

Lebih dari itu, jalan tol ini juga akan difungsikan sebagai tanggul laut untuk menahan banjir rob yang biasa melanda di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com