Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Rumah Jawa, Simbol Status Sosial

Kompas.com - 10/07/2018, 20:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah Jawa mencerminkan status sosial keluarga penghuninya. Bagi masyarakat Jawa rumah merupakan tempat untuk menampilkan kreasi dan seni.

Seni bangunannya telah melewati beberapa zaman, seperti zaman Mataram-Hindu, Kediri, Singosari, Majapahit, Demak, Pajang dan berakhir pada zaman Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Harian Kompas, 17 Juli 1983 menyebutkan, untuk mendirikan sebuah rumah, meski rumah tersebut kecil dan sederhana, masyarakat Jawa akan memikirkan soal letak tanah.

Dulu, dalam kepercayaan Jawa, masyarakat selalu membuat kamar dengan jumlah ganjil. Sebab jika kamar berjumlah genap, akan mendatangkan malapetaka. Namun kini kepercayaan tersebut perlahan sudah mulai terkikis.

Bangunan tradisional Jawa memiliki banyak ragam, mulai dari yang paling sederhana hingga bangunan yang tergolong mewah, yakni Panggangpe, Kampung, Limasan, Joglo, dan Tajug.

Rumah Panggangpe

Merupakan bentuk rumah paling sederhana, bahkan bisa dibilang yang paling rendah. Bangunan terdiri dari denah bujur sangkar atau persegi empat. Tiang penyangga bisa empat, enam, delapan, bahkan bisa lebih dari itu.

Untuk atap rumah terdiri dari satu sisi yang letaknya dibuat miring. Namun pada masa mendatang, rumah model ini bisa dikembangkan dengan menambah ukuran panjang atau lebar rumah.

Karena itu bentuk panggangpe bisa menjadi panggangpe trajumu, gedang salirang, gedung setangkep, cere gancet, kios, empyak setangkep, kodokat.

Bentuk rumah panggangpe bisa diperluas dan diberi penambahan. Model rumah ini masih bisa disaksikan di penginapan, pabrik, pasar, dan lain sebagainya.

Bentuk Kampung

Bentuk rumah rakyat yang paling sering dijumpai karena harganya yang terjangkau dan juga irit bahan.

Rumah ini terdiri dari bujur sangkar bersegi empat dengan tiang berjumlah empat, enam, delapan, atau bisa lebih.

Seperti rumah model panggangpe, rumah model kampung juga memiliki kamar dengan jumlah ganjil.

Atapnya sendiri memiliki dua sisi, sebelah menyebelah, sehingga membentuk hubungan. Pada kiri dan kanannya disebut tutup keyong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com