JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur pedestrian di sepanjang koridor Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin akan dipercantik guna menyambut Asian Games 2018.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar berharap masyarakat nantinya dapat menjaga keindahan jalur pedestrian yang telah diperbaiki.
Pasalnya, beautifikasi jalur pedestrian tersebut tidak dilakukan secara sembarangan. MRT sengaja mengimpor batu alam andesit dari China untuk mempercantik jalur pedestrian yang menjadi kewajibannya.
Baca juga: Penataan Jalur Pedestrian Sudirman Selesai 31 Juli
"Saya minta tolong, ini kalau mulai ada orang yang vandalisme dan dipiloks batu alam itu harganya akan mahal sekali. Kerusakan yang ditimbulkan akan mahal sekali," kata William di kantornya, Kamis (28/6/2018).
Beberapa lalu, sejumlah tiang proyek MRT di kawasan Lebak Bulus juga menjadi sasaran vandalisme oleh orang tidak bertanggung jawab.
Meski bisa dihapus bekas piloks pada tiang tersebut, namun melakukannya bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.
Sementara untuk batuan andesit ini, ia menegaskan, tidak bisa dibersihkan begitu saja bila ada orang yang sengaja mencoretnya.
Perlu dilakukan pergantian satu panel yang artinya batuan tersebut harus diimpor ulang dari negara asalnya.
"Dia tidak bisa dihapus, harus dibuka dan diganti dengan yang lain. Ini yang harus dijaga bersama, karena MRT Jakarta tidak akan punya kemampuan, pemerintah tidak akan punya kemampuan untuk menjaga barang bagus ini," kata William.
"(Masyarakat) Jakarta harus belajar mempunyai barang bagus. Kalau dia di dalam mal itu ada yang jaga. Kekhawatiran semua orang adalah ketika ini dibuka dan ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, bagaimana cara menggantinya?" tutup dia.
Sebagai informasi, ada lima kawasan jalur pedestrian di sekitar stasiun di sepanjang koridor Sudirman-Thamrin yang menjadi tanggung jawab PT MRT Jakarta.
Kelima stasiun tersebut yakni Stasiun Senayan (200 meter), Stasiun Istora (200 meter), Stasiun Bendungan Hilir (200 meter) Stasiun Setiabudi (200 meter) dan Stasiun Dukuh Atas (200 meter).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.