Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Relatif Lancar, Waspadai 13-14 Juni

Kompas.com - 10/06/2018, 23:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KUTOARJO, KOMPAS.com — Lima hari jelang Idul Fitri 2018, sejumlah pihak menilai perhelatan mudik berjalan cukup bagus dan relatif lancar.

Bahkan, Djoko Saputro, pemudik yang melakukan perjalanan pulang kampung dari Jakarta melalui Cikarang ke Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, hanya membutuhkan waktu efektif 6 jam.

Djoko yang bekerja di PT Air Products Indonesia memulai perjalanan pada pukul 09.00 WIB pagi tanggal 8 Juni 2018. Sampai di Delanggu pada pukul 17.00 WIB petang.

Baca juga: Temuan Perjalanan Mudik Tim Merapah Trans-Jawa

"Saya berhenti dua kali, masing-masing 1 jam untuk beristirahat di rest area Cirebon dan Ungaran. Jadi, perjalanan efektif ditempuh hanya 6 jam," tutur Djoko kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, Minggu (10/6/2018) malam.

Jembatan Kali KentengKementerian PUPR Jembatan Kali Kenteng
Menurut Djoko, perjalanan yang cukup singkat ini merupakan rekor baru selama bertahun-tahun dia menjalani ritual pulang kampung.

Selain itu, rest area di banyak titik dan petugas yang siap siaga memberikan arahan dengan baik turut membantu lancarnya perjalanan mudik.

"Mungkin yang masih menjadi kendala adalah belum rampungnya Jembatan Kalikuto di ruas Batang-Semarang, dan Jembatan kali Kenteng yang potensial menimbulkan kemacetan," tutur Djoko.

Penilaian positif juga dikemukakan Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas.

Dia mengatakan, tahun ini tidak terdapat kejadian minor signifikan seperti periode yang sama tahun 2017 lalu.

Foto udara progres pembangunan Tol Gempol-Pasuruan seksi 3 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (6/6/2018). Konstruksi tol Gempol - Pasuruan seksi 3 dari Pasuruan menuju Grati sepanjang 13,65 km ditargetkan rampung pada Oktober 2018.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara progres pembangunan Tol Gempol-Pasuruan seksi 3 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (6/6/2018). Konstruksi tol Gempol - Pasuruan seksi 3 dari Pasuruan menuju Grati sepanjang 13,65 km ditargetkan rampung pada Oktober 2018.
"Sejauh ini cukup bagus. Relatif belum ada lonjakan volume kendaraan. Karena sejak jauh hari, masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan mudik tidak menumpuk pada satu hari yang sama," kata Darmaningtyas.

Menurut dia, ada tiga faktor yang memungkinkan perjalanan mudik kali ini lebih baik. Pertama, hari libur nasional lebih panjang yang dimulai sejak 11 Juni hingga 19 Juni 2018.

"Aparatur sipil negara (ASN) libur lebih awal dan mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Sementara pegawai swasta dan entrepreneur akan mengambil cuti mulai tanggal 13-14 Juni," sambung Darmaningtyas.

Pergeseran perilaku mudik ini, kata dia, berkontribusi terhadap penurunan volume kendaraan yang melintasi Trans-Jawa baik jalan tol maupun non-tol. 

Tidak terdapat kemacetan atau antrean kendaraan hingga belasan kilometer seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sejumlah kendaraan melintas Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.MAULANA MAHARDHIKA Sejumlah kendaraan melintas Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.
Kalaupun ada ketersendatan, itu hanya terjadi di titik kritis Jembatan Kali Kenteng di ruas Salatiga-Kartasura yang merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo. 

Darmaningtyas mengaku sudah memberikan saran kepada pemerintah dan pengelola tol PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) agar tidak membuka ruas ini kendatipun bersifat fungsional.

"Karena akan sangat berisiko, secara faktual ruas ini masih darurat. Bukan fungsional," ujar dia.

Faktor kedua adalah minimnya kecelakaan lalu lintas yang sejatinya lebih disebabkan oleh kelalaian pengemudi.

Faktor ketiga, lanjut Darmaningtyas, adalah mulusnya ruas-ruas di beberapa jalan fungsional, seperti Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer, Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 kilometer, dan Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer.

"Yang kami nilai masih minus hanya ruas Salatiga-Kartasura yang merupakan bagian dari tol fungsional Semarang-Solo," ucap Darmaningtyas.

Foto udara simpang susun bandar di Tol Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Mojokerto termasuk dalam jaringan Tol Trans-Jawa dan sudah dapat dilintasi para pemudik.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara simpang susun bandar di Tol Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Surabaya-Mojokerto termasuk dalam jaringan Tol Trans-Jawa dan sudah dapat dilintasi para pemudik.
Sementara ruas-ruas lain yang disebut di atas hanya kekurangan rambu lalu lintas, marka jalan, serta belum tuntasnya pekerjaan jembatan, underpass, dan fly over

Dia memprediksi puncak arus mudik tahun ini akan terjadi pada tanggal 13 dan 14 Juni saat pegawai swasta dan entrepreuneur  mengambil cuti Lebaran.

Pada saat itu juga, Darmaningtyas menyakini, tidak akan terjadi penumpukan kendaraan signifikan di beberapa ruas tol baik yang sudah operasional maupun fungsional. 

Konsentrasi jumlah pemudik sudah terpecah-pecah begitu sampai Pekalongan, Batang, dan Semarang. Yang patut diwaspadai dan diantisipasi dengan matang justru saat arus balik.

"Masyarakat tidak tahu kapan terjadi puncak arus balik. Ini yang harus ditangani dengan komprehensif," tuntas Darmaningtyas.

Saksikan video reportase perjalanan mudik Tim Merapah Trans-Jawa berikut ini:


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau