Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Perjalanan Mudik Tim Merapah Trans-Jawa

Kompas.com - 09/06/2018, 11:43 WIB
Hilda B Alexander,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com — Selama sepekan perjalanan mudik, Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com menemukan hal-hal menarik, berbeda, dan istimewa terkait infrastruktur konektivitas jalan tol dan non-tol Trans-Jawa.

Sepanjang perjalanan itu juga dijumpai kekayaan kuliner, panorama menawan, dan keramahtamahan masyarakat di daerah yang disinggahi.

Khusus infrastruktur konektivitas, menurut pantauan Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, secara umum tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Hal itu bisa dilihat mulai dari Tol Brebes Timur-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura, Solo-Sragen, Sragen-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Wilangan, Wilangan-Mojokerto, Mojokerto-Surabaya, Surabaya-Gempol, Gempol-Pasuruan, Pasuruan-Grati-Probolinggo, dan Probolinggo-Banyuwangi.

Kecuali ruas tol Pasuruan-Grati-Probolinggo dan Probolinggo-Banyuwangi yang masih dalam tahap pembebasan lahan, ruas-ruas tersebut di atas sudah bisa dilintasi.

Kondisi di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/6/2018). Perawatan dilakukan guna persiapan arus mudik 2018. Ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi II dan IV (Brebes Timur-Pemalang) siap diujicoba beroperasi sehingga dapat digunakan pada arus mudik lebaran 2018.MAULANA MAHARDHIKA Kondisi di Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/6/2018). Perawatan dilakukan guna persiapan arus mudik 2018. Ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi II dan IV (Brebes Timur-Pemalang) siap diujicoba beroperasi sehingga dapat digunakan pada arus mudik lebaran 2018.

Kondisi fisik beberapa ruas sudah baik dengan konstruksi rigid pavement, sedangkan sebagian lainnya masih lean concrete (lantai kerja). Di beberapa titik jalan beraspal hanya sebagian kecil yang masih terdapat tanah terbuka di sisi kiri dan kanan jalan.

Hanya saja, Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com mendapati beberapa titik kritis di ruas Batang-Semarang Seksi 4 dan 5, di mana terdapat masjid yang berada di tengah jalan tol yang harus diperhatikan para pemudik untuk segera menurunkan kecepatan kendaraannya.

Selain itu, di ruas yang sama terdapat elevasi atau perbedaan ketinggian permukaan jalan yang juga membutuhkan konsentrasi dari pemudik agar tidak melajukan kendaraan dengan kecepatan konstan.

Titik kritis lainnya di ruas yang sama terdapat Jembatan Kalikuto yang dijanjikan bisa berfungsi pada H-2 Lebaran. Titik ini sedang dupayakan untuk dapat dilalui oleh para pemudik.

Seandainya target penyelesaian tidak tercapai, para pemudik bisa menggunakan jalur alternatif pantai utara (pantura) Jawa keluar di exit Grinsing untuk kemudian masuk kembali melalui Gerbang Tol Weleri.

Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.

Selepas titik kritis Batang-Semarang, para pemudik akan menjajaki ruas yang jauh lebih mulus, yakni Semarang-Solo Seksi ABC dan Bawen-Salatiga, dalam kondisi mulus dengan fasilitas memadai.

Fasilitas tersebut antara lain tempat istirahat dan pelayanan (TIP), rambu dan marka jalan, ambulans, dan pelayanan mobil derek.

Selepas Bawen-Salatiga, Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com melanjutkan perjalanan menuju ruas Salatiga-Kartasura.

Di sinilah terdapat titik kritis lainnya, yaitu Jembatan Kali Kenteng yang saat ini masih tahap konstruksi.

Para pemudik bisa mengambil jalur alternatif di bawah jalan Kenteng. Jalur ini terbentang sepanjang 500 meter dan lebar 7 meter.

Kondisinya masih lean concrete dengan ketebalan 10 sentimeter. Namun, pemudik harus ekstra hati-hati karena jalur alternatif ini berkontur tajam, baik turunan maupun tanjakan.

Kondisi Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.KOMPAS.com/Garry Andrew Lotulung Kondisi Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com