Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Asyik Cara Tim Merapah Trans-Jawa

Kompas.com - 08/06/2018, 22:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NGAWI, KOMPAS.com — Mudik merupakan perjalanan spiritual menuju perwujudan ideologi keagamaan bernama Lebaran, atau hari kemenangan setelah sebulan menahan segala macam godaan.

Oleh karena itulah, mudik senantiasa disambut antusias dengan semangat sukacita untuk berbagi kebahagiaan dengan saudara dan handai taulan.

Untuk perhelatan mudik tahun 2018 ini, Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com kembali melakukan upaya jurnalistik melalui format multimedia berupa artikel, foto, dan video.

Kami menyajikan beragam informasi terlengkap, akurat, dan tepercaya sebagai panduan mudik bagi pembaca.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, reportase perjalanan mudik kali ini terasa lebih istimewa, intim dengan keinginan pembaca serta, ini yang penting, lebih asyik.

"Dibawa enjoy aja. Tak perlu buru-buru. Nikmati perjalanan. Karena esensi mudik sejatinya adalah kehadiran, dan pengakuan bahwa berkumpul dengan keluarga merupakan hadiah yang tak tergantikan."

Mafhum saja bila masyarakat rela selama berjam-jam menempuh perjalanan panjang, meski untuk itu harus mengeluarkan sejumlah dana, semangat luar biasa, serta kesabaran ekstra.

Sejak mengawali perjalanan pada Sabtu (2/6/2018), Tim Merapah Trans-Jawa tiba di titik akhir Tol Trans-Jawa yakni lokasi bakal calon Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (7/6/2018).

Tak hanya melintasi 15 ruas tol yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans-Jawa, kami juga memanfaatkan jalan nasional pantai utara Jawa (Pantura), dan sisa perjalanan akan ditempuh dengan menikmati keindahan alam di sepanjang jalan pantai selatan Jawa atau Pansela.

"Mudik itu asyik," demikian Alsadad Rudi, salah seorang kru Merapah Trans-Jawa Kompas.com.

Mudik asyik tak berhenti pada slogan. Kami betul-betul berusaha menciptakan antitesa bahwa mudik tak selalu identik dengan kemacetan dan penderitaan.

Mudik cara kami adalah perjalanan ke kawasan-kawasan yang diakui sebagai kampung halaman. Kami mengeksplorasi keunikan, dan kelangkaan di antara banyaknya unsur perbedaan. Namun demikian, hal inilah yang menjadikannya istimewa dan di luar kebiasaan.

Siapa sangka kami mendapati menu Sambal Wader yang ternyata sudah demikian langka. Konon, menu ini akrab dengan kehidupan masyarakat Jawa di bawah kepemimpinan Kerajaan Majapahit.

Kami juga menemukan menu khas Ngawi bertajuk Tahu Tepo yang sejatinya serumpun dengan Tahu Telor Lamongan.

Perjalanan tak terasa melelahkan saat kami mengudap Lontong Kupang di Pasuruan sebagai menu kala adzan berkumandang ditingkahi romantisnya lembayung senja di tapal barat jalan bebas hambatan Gempol-Pasuruan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau