Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Batang-Semarang Siap Dilintasi Pemudik

Kompas.com - 04/06/2018, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Perkembangan signifikan terlihat dari pekerjaan konstruksi Jalan Tol Batang-Semarang yang menghubungan Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Hal itu terutama pada fisik jalan yang sebagian besar dari total panjang 75 kilometer sudah dalam bentuk rigid pavement, sementara sebagian kecil lainnya masih berupa lean concrete  atau lantai kerja dengan ketebalan 10 centimeter.

Baca juga: Jasa Marga Optimistis Mudik 2018 Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu

Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto memastikan kesiapan jalan tol yang ditanganinya pada saat mudik dan balik Lebaran 2018.

"Sudah bisa digunakan secara fungsional. Kecuali untuk Jembatan Kalikuto yang saat ini masih kami kerjakan dan akan rampung saat H-2 Lebaran," ujar Arie kepada Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, Minggu (3/6/2018).

Menurut rencana, jalan tol ini akan dibuka fungsional sejak H-10 Lebaran selama 24 jam. Untuk menunjang kenyamanan, JSB akan memasang lampu penerangan dan tolo-tolo untuk memudahkan pengguna jalan saat berkendara pada malam hari.

Kondisi jalan di tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Pembangunan tol tersebut sudah mencapai 95 persen dan diperkirkan dapat digunakan secara fungsional pada mudik dan balik Lebaran 2018.MAULANA MAHARDHIKA Kondisi jalan di tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Pembangunan tol tersebut sudah mencapai 95 persen dan diperkirkan dapat digunakan secara fungsional pada mudik dan balik Lebaran 2018.
Selain itu, delapan tempat istirahat (TI) sementara dan parking bay juga akan didirikan. Empat di antaranya berupa TI sementara yang akan dibangun di Sta. 389+850 dan Sta. 418+200 Jalur B, serta, Sta. 407+900 dan Sta. 420+400 Jalur A.

Adapun keempat parking bay akan terletak di Jalur B yakni di Sta. 381+100, Sta. 401+600, Sta. 436+700 dan Sta. 442.600. 

Dalam catatan Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com, panjang jalan yang telah dilapisi rigid pavement mencapai 57 kilometer saat difungsikan nanti.

Arie mengaku di sejumlah titik masih ada yang belum tersambung lantaran lahan yang dibutuhkan belum bebas.

Namun secara keseluruhan, luas lahan yang telah dibebaskan sudah mencapai 90,84 persen atau 8.229 bidang dari total kebutuhan 8.328 bidang.

Kondisi pembangunan jembatan Kali Kuto pada Proyek Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan tersebut merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.MAULANA MAHARDHIKA Kondisi pembangunan jembatan Kali Kuto pada Proyek Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan tersebut merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.
Salah satu elemen penting dari ruas tol ini adalah Jembatan Kalikuto. Jembatan sepanjang 100 meter itu akan menjadi ikon Tol Batang-Semarang.

Saat ini, pekerjaan konstruksi jembatan ini telah mencapi 70 persen. Menurut Arie, jembatan tipe pelengkung ini terbagi ke dalam 12 segmen.

Masing-masing enam segmen dikerjakan konstruksinya ke atas, sebelum akhirnya ditarik untuk disatukan.

"Harus presisi, kalau tidak presisi tidak bisa ketemu nanti. Ini sebenarnya kembarannya Jembatan Holtekamp. Tapi kalau Holtekamp dirakit (di pabrik) diangkat ditaruh kapal. Kalau ini enggak, betul-betul dipasang di lapangan," terang Arie.

Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Foto udara pembangunan jembatan Kali Kuto di Proyek ruas Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Jembatan Kali Kuto ditargetkan untuk digunakan pada H-2 lebaran dan merupakan jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya dilakukan di lokasi pekerjaan.
Untuk diketahui bobot jembatan ini adalah 2.400 ton dengan pelengkung berwarna merah dan hanger putih. 

"Ada kebanggaan nasional di sini, karena bisa disebut juga ini Jembatan Merah Putih," cetus Arie.

Skenario mudik

Adapun skenario mudik yang telah disiapkan JSB yakni kendaraan pemudik diarahkan mengalir dari barat ke timur melalui Batang kemudian keluar Grinsing.

Mengapa keluar Grinsing, karena Jembatan Kalikuto baru akan berfungsi dalam level penggunaan dan safety road pada H-2 Lebaran.

Alat berat melintas di proyek tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Pembangunan tol tersebut sudah mencapai 95 persen dan diperkirkan dapat digunakan secara fungsional pada mudik dan balik Lebaran 2018.MAULANA MAHARDHIKA Alat berat melintas di proyek tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Pembangunan tol tersebut sudah mencapai 95 persen dan diperkirkan dapat digunakan secara fungsional pada mudik dan balik Lebaran 2018.
Setelah keluar Grinsing menuju Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), pemudik bisa masuk kembali melalui SS Weleri dan selanjutnya melintasi tol menuju Krapyak, Semarang.

Dengan persiapan seperti itu, kata Arie, diharapkan kendaraan pemudik akan mengalir lancar dari barat ke timur.

KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Call Center Sejumlah Ruas Tol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau