Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Menarik: Cekcok di IKEA hingga Rockport yang Nyaris Bangkrut

Kompas.com - 17/05/2018, 11:11 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Percekcokan bisa terjadi di mana saja dan disebabkan apa saja. Bahkan hal simpel sekali pun.

Seperti percekcokan yang terjadi di salah satu gerai IKEA di Jerman ini yang justru menjadi salah satu berita terpopuler di kanal properti Kompas.com sepanjang Rabu (16/5/2018).

Berita populer kali ini agak sedikit bervariasi. Mulai dari batalnya libur anak sekolah, kebutuhan lahan untuk pembangunan tol yang membengkak, dan lagi-lagi gerai ritel terancam gulung tikar.

Berikut berita terpopuler di kanal ini:

1. Cekcok di IKEA

Ada-ada saja ulah dua pengunjung pada toko IKEA di Eching, dekat Munich, Jerman. Gara-gara troli, mereka berkelahi dan memakan korban.

Dilansir Daily Mail, Senin (14/5/2018), percekcokan bermula dari dua orang wanita yang sama-sama ingin melintasi jalur sempit di salam toko IKEA tersebut.

Tak ada yang ingin mengalah, mereka akhirnya terlibat silang pendapat. Namun, masalah itu tidak kunjung ada titik temunya. Perseteruan kian sengit.

Dua wanita yang masing-masing berusia 49 tahun dan 18 tahun itu malah terlibat baku hantam.

Sang ayah dari pengunjung berusia 18 tahun tersebut kemudian ikut memanaskan situasi. Ia mendorong pengunjung wanita 49 tahun tersebut sampai terjungkal ke rak besi.

Selengkapnya: Kebut-kebutan Troli, Dua Wanita Baku Hantam di Toko IKEA

Baliho Asian Games ke-18 2018 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada 1962, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4. 
Kompas.com/Josephus Primus Baliho Asian Games ke-18 2018 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada 1962, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4.

2. Anak sekolah batal libur selama Asian Games 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengatur jadwal masuk anak sekolah lebih awal dari biasanya selama Asian Games 2018 diselenggarakan.

Ini artinya, rencana untuk meliburkan mereka selama perhelatan itu dilaksanakan, dipastikan batal.

Langkah tersebut diambil karena dinilai lebih efektif dalam mengatur pergerakkan mereka. Sebab, ia khawatir, ketika anak-anak tersebut diliburkan justru akan memadati jalanan ibu kota.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau