JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan pengembang saat ini terlalu berfokus pada upaya meraih keuntungan (profit making) sehingga hanya membangun hunian dengan konsep standar. Pemain baru dan berusia muda mencoba menjadikan kreativitas konsep pembangunan sebagai prinsip utama dari tiap produk yang dibangunnya.
Itulah yang dicontohkan oleh William Liusudarso, President Director Easton Urban Kapital, lewat produk hunian Cornerstone House di Jalan Raya Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan. Kara Architecture, selaku arsitek proyek rumah tapak ini, menerapkan konsep open space yang membuat ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, serta dapur disatukan tanpa sekat.
"Ini yang menyebabkan ruangan terlihat luas. Bukan cuma lega, tapi cahaya matahari juga banyak masuk ke ruangan lantaran bukaan kacanya lebar di bagian depan," kata Wiliam di depan rumah contoh proyek tersebut, Minggu (13/5/2018).
Pendiri dan direktur perusahaan yang memulai karir di usia 21 tahun pada 2011 itu mengatakan, meskipun luas tanahnya hanya 84 meter persegi, luas bangunan dibuat menjadi 125 m2.
Arsitek rumah dua lantai ini mengakomodasi 3 kamar tidur yang lega, yakni satu kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak. Yang menarik, Kedua kamar tidur anak tersebut terintegrasi satu sama lain.
"Dengan konsep ini kami tak sulit menjualnya. Kami baru luncurkan Maret kemarin, tapi dari 28 unit yang kami tawarkan, penjualannya sudah mencapai 90 persen," ujar William.
Manajer pemasaran Easton Urban Kapital mengatakan, Edwin, melanjutkan bahwa kebanyakan pembeli berasal dari kawasan Jakarta Selatan. Targetnya adalah orang-orang yang tinggal atau berkantor di Jakarta Selatan.
"Kebanyakan anak milenial berusia 28 sampai 35 tahun," ujarnya.
Edwin memaparkan, per unit hunian ini dibanderol seharga mulai Rp1,5 miliar hingga Rp1,8 miliar. Dengan nilai investasi mencapai Rp50 miliar ini, menurut dia, proyek ini ditargetkan terjual 100 persen pada beberapa bulan ke depan.
Meski pasar properti secara keseluruhan di 2018 masih stagnan, lanjut Edwin, tren positif masih terlihat di sektor perumahan. Dia mengacu pada survei Indonesia Property Watch (IPW) pada Maret lalu yang memaparkan tren perumahan pada kuartal pertama 2018 ini diperkirakan naik 64 persen (qtq).
"Selain lokasi, kuncinya adalah beradu konsep untuk menggaet konsumen," kata Edwin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.