Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Mural Berharap Kampung Warna Warni Jadi Obyek Wisata

Kompas.com - 08/05/2018, 20:41 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Program "Warna-warni Kemenangan" yang digelar oleh AkzoNobel sebagai produsen cat Dulux melibatkan komunitas mural di berbagai kota. 

Rangkaian kegiatan ini diawali di Kota Depok, Jawa Barat, dengan melibatkan komunitas mural setempat, yaitu Depok Art District (DAD).

"Awalnya Dulux menggandeng Pemkot Depok, lalu kami juga diajak ikut dalam kegiatan ini. Sebelumnya saya sudah mengecat mural berbagai dinding di Depok," ujar Aweng, anggota komunitas DAD, seusai peresmian program tersebut, Selasa (8/5/2018).

Baca juga : AkzoNobel Bantu Depok Wujudkan Friendly City

Dia menuturkan, di wilayah Depok juga diadakan pengecatan mural di lokasi lain, misalnya di Jalan Pemuda, dengan melibatkan komunitas mural yang berbeda.

Ada kemudahan yang didapat dengan mengikuti kegiatan ini, tambahnya, misalnya dari material yang disediakan.

"Anggota komunitas kami 50 orang. Ada yang sekolah, kuliah, dan bekerja. Biasanya mengecat mural ini dari sore ke malam," kata Aweng.

Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Jun De Dios (kiri) dan Walikota Depok, Mohammad Idris saat peresmian pengecatan 10.000 m2 dinding di lima kota di Indonesia di Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018). Lima kota ini meliputi Jakarta, Palembang, Medan, Surabaya, dan Semarang.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Jun De Dios (kiri) dan Walikota Depok, Mohammad Idris saat peresmian pengecatan 10.000 m2 dinding di lima kota di Indonesia di Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018). Lima kota ini meliputi Jakarta, Palembang, Medan, Surabaya, dan Semarang.
Dia mengaku sudah terlibat dengan kegiatan mural sejak tahun 2005. Tidak hanya di Depok, bahkan dia sudah mengecat mural sampai ke Kepulauan Kei dan Banda Neira, Provinsi Maluku.

"Selanjutnya akan ke Baubau di Sulawesi. Awalnya saya diundang ke suatu acara, lalu dilibatkan terus. Biasanya diundang dari perusahaan," tutur Aweng.

Menurut dia, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan supaya street art tidak dibilang jelek oleh masyarakat, makanya dinding itu perlu dicat dengan bagus.

Aweng berharap pengecatan mural di kampung warna-warni seperti ini dirancang lebih bagus sehingga bisa jadi obyek wisata.

"Di sini belum ada tempat wisata. Jadi kalau ada kampung warna-warni yang bisa jadi tempat wisata akan lebih bagus. Kalau cuma diwarnai, trus ngapain," imbuhnya. 

Dia mencontohkan kampung tiga dimensi di Jalan Tondano, Depok. Kampung itu hanya dicat gambar tiga dimensi, tetapi setelah itu tidak ada tindak lanjut. 

Maka dari itu, sarannya, harus dibuat konsep wisata di kampung tersebut, misalnya wisata fotografi dan edukasi.

Salah satu bagian tembok yang sudah selesai dikerjakan oleh komunitas mural di Kota Depok bersama masyarakat sekitar, Jalan Ir Juanda, Kota Depok, Selasa (8/5/2018).KOMPAS.com/NURKHIKMAH YULIASTUTI Salah satu bagian tembok yang sudah selesai dikerjakan oleh komunitas mural di Kota Depok bersama masyarakat sekitar, Jalan Ir Juanda, Kota Depok, Selasa (8/5/2018).
Adapun kegiatan Warna-warni Kemenangan ini diawali dengan peresmian pengecatan dinding oleh Presiden Direktur AkzoNobel Jun de Dios bersama Wali Kota Depok Mohammad Idris pada Selasa (8/5/2018) di Jalan Juanda, Depok. 

Dinding yang dicat mural itu nantinya secara total seluas 3.000 meter persegi. 

Baca juga : AkzoNobel Gelar Program Warna-warni Kemenangan di 5 Kota

Pengecatan itu melibatkan anggota komunitas mural dan masyarakat setempat. Secara keseluruhan, sekitar 700 orang yang terlibat.

Ada lima kota yang dipilih menjadi lokasi program ini, yaitu Jakarta, Palembang, Medan, Surabaya, dan Semarang.

Total pengecatan yang dilakukan di dinding seluas sekitar 10.000 meter persegi dengan menghabiskan lebih dari 7.000 liter cat Dulux.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com