Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Alasan Perlunya Berinvestasi di Properti Komersial

Kompas.com - 07/05/2018, 22:46 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

“Para investor beranggapan bahwa kompleks ini berada di lokasi dengan jumlah wisatawan yang besar dan penyewa seperti itu akan selalu ada. Investor juga berpendapat bahwa harga properti di kompleks ini akan bernilai tinggi untuk jangka panjang karena permintaan sewa yang besar,” papar Nixon.

Manfaat investasi

Nixon mencatat ada pemikiran yang berkembang di kalangan investor untuk berinvestasi di properti komersial atau ritel.

"Ketika masuk ke properti komersial, masalah pemeliharaan menjadi berkurang," ujarnya.

Dia mengatakan, ketika berhubungan dengan pembiayaan, properti komersial memiliki pembatasan yang lebih sedikit dibandingkan dengan properti perumahan.

Nixon juga mencatat bahwa belakangan ini sejumlah properti di jalanan yang ramai di Kuala Lumpur dan Petaling Jaya telah diberikan lisensi untuk beroperasi dengan tujuan komersial.

“Penggunaannya hanya terbatas untuk ruang pamer dan kantor. Keuntungan dari properti berupa toko atau properti ritel di suatu kompleks yaitu Anda mendapatkan ruang lebih besar dengan uang lebih sedikit, paparan iklan yang lebih banyak, dan area parkir pribadi,” urainya.

Kendala yang dihadapi

Berinvestasi dalam properti ritel memiliki manfaat, tetapi juga ada risikonya.

"Keberhasilan bisnis di mal atau toko sangat dipengaruhi oleh kesehatan keuangan," kata seorang analis.

“Bagi mereka yang mencari keuntungan jangka pendek, lupakan saja. Namun, ini adalah investasi jangka panjang dengan pengembalian tahunan antara tiga sampai empat persen,” kata Chan.

Pemerintah Selandia Baru akan melarang warga asing membeli rumah di negara tersebut.CHRIS J RATCLIFFE / AFP Pemerintah Selandia Baru akan melarang warga asing membeli rumah di negara tersebut.
Nixon mengatakan, kekhawatiran yang berkembang di kalangan investor adalah bahwa nilai sewa tidak meningkat seiring dengan harga jual.

"Umumnya penyewa tidak mencari toko tua tanpa lift. Sementara pengembangan yang baru bisa memakan waktu antara tiga sampai lima tahun hingga mencapai tingkat maksimal untuk aktivitas komersial dan hunian," tutur Chan.

Dia menambahkan, investasi properti komersial umumnya lebih mahal dibanding properti untuk tempat tinggal. Maka dari itu, butuh investor yang lebih cerdas.

Belakangan ini, banyak investor baru dan bermodal sedikit yang juga berinvestasi dalam properti dengan cara mengumpulkan modal yang mereka miliki dan melakukan pembelian secara kolektif. Itulah alasan agar pengembang terus mempertimbangkan untuk membangun ruko daripada kantor.

“Ruko memberi kesempatan kepada investor untuk membeli satu properti, tinggal di dalamnya, lalu menghasilkan pendapatan dari penyewaan di lantai bawah. Ruang yang dirancang untuk perumahan butuh pembangunan yang berkualitas ditambah dengan fasilitas parkir mobil,” ucap Chan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com