KOMPAS.com - Tembok Besar China memiliki panjang 13.000 mil atau sekitar 21.000 kilometer. Panjangnya tembok tersebut hampir melingkupi 15 provinsi di negara yang dipimpin Xi Jinping itu.
Disebut sebagai tembok besar karena sebagian bangunan itu merupakan dinding. Pada kenyataannya, ada beberapa bagian yang kini telah rusak namun karena lokasinya yang terlalu jauh dan sulit dijangkau, kurang mendapatkan perhatian.
Melansir Curbed, Intel bekerja sama dengan Yayasan Pelestarian Warisan Budaya China guna menyebarkan drone di sekitar tembok tersebut.
Drone itu akan memindai 3D pada dinding untuk kemudian dipelajari guna menentukan langkah prioritas dalam melaksanakan restorasi.
Sebagai langkah awal, pemindaian dilakukan di wilayah Jiankou, yang berada di daerah perbukitan yang curam.
Setelah itu dilanjutkan pada sisi utara wilayah Beijing untuk mengambil foto 3D beresolusi tinggi yang memungkinkan ahli konservasi untuk memiliki gambaran menyeluruh atas kondisi tembok saat ini.
Sekadar informasi, ini bukan proyek pertama dalam menggunakan teknik konservasi digital untuk mengetahui dan melestarikan situs warisan paling ikonik di dunia.
Organisasi seperti CyArk telah lama melakukan pemindaian gambar beresolusi tinggi untuk membangun rekreasi digital dari situs-situs penting kebudayaan. Sementara drone hanyalah alat bantu dalam melaksanakan tugas itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.