Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa mereka dengan respon inflamasi berlebihan lebih mungkin untuk mengembangkan depresi dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) di kemudian hari.
Penelitian juga menunjukkan bahwa respons imunoregulasi dalam tubuh terhadap stres berkembang di awal kehidupan dan sebagian besar dibentuk oleh lingkungan mikroba kita.
Lebih dari 50 persen populasi dunia sekarang tinggal di daerah perkotaan, yang berarti manusia terpapar dengan mikroorganisme yang jauh lebih sedikit daripada yang mereka berevolusi.
"Jika Anda tidak terkena jenis organisme ini, maka sistem kekebalan Anda tidak mengembangkan keseimbangan antara kekuatan inflamasi dan anti-inflamasi, dan Anda dapat mengembangkan peradangan kronis tingkat rendah dan reaktivitas kekebalan berlebihan yang membuat Anda rentan terhadap alergi, penyakit autoimun dan mungkin gangguan kejiwaan," kata Lowry.
Reber berharap, agar penelitian dilakukan lebih luas dengan sampel yang lebih banyak. Misalnya, teradap wanita dan lokasi baru, guna mengetahui seberapa besar manfaat dari paparan terhadap hewan dan berapa banyak yang berasal dari kehidupan pedesaan.
Untuk saat ini, peneliti menyarankan, agar mereka yang terbiasa hidup di kota mengkonsumsi makanan yang kaya bakteri sehat atau probiotik, menghabiskan waktu di alam dan mendapatkan hewan peliharaan berbulu.
"Banyak penelitian yang masih perlu dilakukan. Tetapi tampaknya menghabiskan waktu sebanyak mungkin, lebih baik selama masa kanak-kanak, di lingkungan yang menawarkan berbagai paparan mikroba memiliki banyak efek yang menguntungkan," tutup Reber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.