JAKARTA, KOMPAS.com - Papua betul-betul mendapat perhatian khusus pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, di samping provinsi-provinsi lainnya di luar Pulau jawa.
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan infrastruktur yang memperlancar konektivitas, yakni Jalan Trans Papua terus ditingkatkan dan dipercepat pembangunannya.
Hingga akhir 2017, khusus Jalan Trans Papua di Provinsi Papua Barat sepanjang 631,3 kilometer telah dilapisi aspal dari total panjang 1.070,62 kilometer jalan yang telah tersambung atau sekitar 58,97 persen.
Baca juga : Membumikan Harapan Lewat Trans-Papua Sisi Selatan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan di Papua bertujuan membuka isolasi daerah terpencil, mengurangi biaya tinggi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Penyelesaian Jalan Trans Papua di Papua Barat merupakan perwujudan Nawa Cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam membangun Indonesia dari pinggiran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
“Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan akhir tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya. Masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/4/2018).
Dibagi dua
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Papua Barat Yohanis Tulak Todingrara menjelaskan, Jalan Trans Papua di Provinsi Papua Barat terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari (594,81 kilometer).
Ruas jalan ini juga terhubung dengan Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan tol laut yang merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan