Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinarmas Berniat Garap MRT hingga Serpong

Kompas.com - 15/02/2018, 12:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran proyek infrastruktur dipastikan memberikan dampak positif terhadap sektor properti. Tak ayal bila banyak pengembang getol memasarkan hunian mereka dengan embel-embel dekat transportasi publik.

Berbeda dengan pengembang lain, Sinarmas Land justru berminat mengembangkan proyek transportasi publik.

Kerja sama pun tengah dijajaki dengan PT MRT Jakarta untuk mengembangkan jalur proyek Mass Rapid Transit (MRT) sampai ke Serpong, Tangerang Selatan.

CEO Strategic Development and Service Sinarmas Land Ishak Chandra mengungkapkan, saat ini kerja sama yang dibangun masih dalam tahap penjajakan.

"Sedang kita jajaki untuk pembangunan proyek MRT dari Jakarta sampai ke Serpong," kata Ishak di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Pekerja melakukan pemasangan rel pada proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Selasa (31/10/2017). Pembangunan fisik MRT Jakarta fase 1 hingga akhir September 2017 telah mencapai 80 persen.ANTARA FOTO/RENO ESNIR Pekerja melakukan pemasangan rel pada proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Selasa (31/10/2017). Pembangunan fisik MRT Jakarta fase 1 hingga akhir September 2017 telah mencapai 80 persen.
Hadirnya MRT, diakui Ishak akan memudahkan akses masyarakat yang bekerja di Jakarta namun tinggal di Serpong.

Di sisi lain, pemerataan pembangunan infrastruktur diharapkan dapat memperlambat arus urbanisasi yang tidak terbendung setiap tahunnya.

Dari hasil analisis, laju urbanisasi saat ini sudah mencapai 53 persen. Dalam beberapa tahun ke depan, jumlah orang yang tinggal di kawasan perkotaan pun akan meningkat hingga 70 persen.

"Ini harus diperhatikan. Selain kelompok middle class yang diperkirakan pertumbuhannya mencapai 66 persen. Apa akibatnya? Daya beli akan semakin bertambah," papar Ishak.

Sementara itu, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk sebagai anak usaha Sinarmas Land, Hermawan Wijaya memastikan, hadirnya MRT di kawasan Serpong memberikan sinyal positif bagi pasar hunian di sektor tersebut.

Meski demikian, realisasi MRT hingga ke Serpong tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Pekerja menggarap pembangunan depo Mass Rapid Transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (14/11/2017). Pembangunan depo MRT Lebak Bulus saat ini sudah mencapai sekitar 75 persen dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA Pekerja menggarap pembangunan depo Mass Rapid Transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (14/11/2017). Pembangunan depo MRT Lebak Bulus saat ini sudah mencapai sekitar 75 persen dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.
Selain perlu melewati proses pembicaraan, kajian, pembebasan lahan hingga pembangunan, PT MRT Jakarta sendiri tengah fokus menyelesaikan Fase I proyek ini.

"Tahap pertama MRT itu dari selata sampai ke pusat itu mungkin beroperasi 2019. Planningnya kan akan disambung sampai ke utara itu kemungkinan makan waktu empat tahun lagi. Mungkin akan dibangun setelah itu. Jadi coba ditanyakan ke Pak William," beber Hermawan.

Sebelumnya Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan wacana untuk membuka jalur baru hingga ke Serpong. Jalur tersebut akan tersambung dnegan jalur Lebak Bulus-Bundaran HI yang kini sedang dibangun.

"Kami melihatnya sebagai opportunity untuk menghubungkan Jakarta dengan kawasan pusat-pusat kota baru dengan transportasi massal," kata William seperti dikutip dari Kontan.

Belum diketahui besaran investasi yang dibutuhkan untuk memperpanjang jalur MRT sampai ke Serpong.

Meski demikian, menurut dia, pembangunan itu akan menggunakan dana yang bersumber dari investasi, bukan dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau