JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2017, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan pembiayaan perumahan baik berupa kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA) untuk 667.312 unit.
Secara nilai, penyaluran BTN untuk KPR tersebut sebesar Rp 71,5 triliun.
"Capaian ini terdiri dari 481.329 unit atau Rp 34,1 triliun untuk KPR subsidi dan 185.963 unit atau Rp 37,38 triliun untuk KPR non subsidi," ujar Direktur Utama BTN Maryono saat pemaparan kinerja per 31 Desember 2017, di Menara BTN, Selasa (13/2/2018).
Ia mengatakan, awalnya BTN menetapkan target untuk menyalurkan KPR untuk 666.000 unit. Realisasi ini menunjukkan capaian BTN telah melampaui target secara keseluruhan.
Meski demikian, untuk penyaluran KPR subsidi, BTN belum mencapai target. Untuk KPR subsidi, BTN menargetkan untuk menyalurkan sebanyak 504.122 unit. Sedangkan untuk KPR non subsidi, BTN menargetkan 185.983 unit.
"Karena target pemerintah itu didasarkan anggaran. Tahun lalu, anggaran itu kan ada FLPP dan SSB. Kita hanya kurang sedikit," sebut Maryono.
Ia menambahkan, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman BTN sepanjang 2017 atau mencapai 90,07 persen dari total pinjaman yang disalurkan perseroan.
Kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14 persen secara tahunan dari Rp 147,94 triliun menjadi Rp 179,22 triliun.
Di segmen kredit perumahan, KPR emiten bersandi saham BBTN ini pun naik sebesar 23,26 persen secara tahunan.
Pada akhir 2016 sebesar Rp 117,3 triliun menjadi Rp 144,58 triliun di periode yang sama tahun berikutnya. Kenaikan tersebut juga terpantau berada di atas rata-rata industri perbankan.
Hingga akhir 2017, bank sentral merekam pertumbuhan KPR dan KPA industri perbankan nasional sebesar 11,4 persen secara tahunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.