JAKARTA, KompasProperti - Keamanan berkendara di jalan tol menjadi perhatian PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Untuk itu, operator tol pelat merah tersebut meluncurkan program safety riding di semua ruas jalan tol yang dikelolanya.
Hingga bulan Agustus 2017, terjadi sebanyak 831 kecelakaan. Sebesar 79 persen atau 660 kecelakaan disebabkan oleh faktor kelalaian pengemudi.
Selain itu, hingga periode yang sama terjadi 3.253 kali pelanggaran berujung tilang. Adapun rincian pelanggarannya, empat persen parkir atau lewat bahu jalan, empat persen melanggar rambu, 80 persen kendaraan overload, dan 12 persen kendaraan tak layak jalan.
"Ini yang kemudian jadi concern Jasa Marga, makanya ada program ini (safety riding). Tahun ini fokusnya di Jagorawi baru ke depan semua ruas tol Jasa Marga," kata VP Division Operation Management Jasa Marga Raddy R Lukman, saat jumpa pers di GT Cimanggis Utama, Kamis (9/11/2017).
Sebanyak 13 dari 16 program safety riding sampai saat ini sudah dilakukan Jasa Marga. Ketiga belas program tersebut dibagi dalam pola pendekatan yang mereka sebut 3E dan 1C, yakni Engineering, Education, (Law) Enforcement, dan Customer Service.
Untuk Engineering, Jasa Marga melakukan beberapa kegiatan di antaranya evaluasi lokasi rawan kecelakaan, audit keamanaan pengerjaan jalan, pemasangan smart camera, dan publikasi upaya penanganan lokasi rawan kecelakaan.
"Ke depan ada smart camera yang dipasang di bahu jalan, yang parkir akan dicapture sehingga identitas plat nomor keliahatan. Ini kerjasama dengan kepolisian untuk penegakan karena sekarang masih manual dan akan memonitor 24 jam," jelas Raddy.
Sementara untuk pendekatan (Law) Enforcement, Jasa Marga disebut Raddy melakukan penertiban naik turun penumpang, penertiban truk bermuatan lebih atau yang melampaui batas kecepatan, dan kajian penindakan pada truk-truk dengan muatan berlebih.
Sedangkan untuk Education, Jasa Marga melakukan serangkaian sosialisasi kepada para pengguna jalan tol hingga kepada para penduduk di sekitar jalan tol.
"Kami sosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak menyeberang di jalan tol karena berbahaya dan saat ini masih banyak terjadi. Kemudian juga ada safety riding workshop, sosialisasi kemanan melalui spanduk dan baliho, serta sosialisasi keselamatan lewat media sosial," imbuh Raddy.
Raddy pun berharap program safety riding dari Jasa Marga ini makin bisa meningkatkan kesadaran publik soal berkendara yang aman di jalan tol.