Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2017, 15:16 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Lahan reklamasi sering menjadi pembicaraan lantaran dianggap bakal dikuasai oleh beberapa pengembang tertentu. Namun, di dalam masterplan "Jakarta Jaya: The Green Manhattan" lahan reklamasi tersebut tidak akan dikelola oleh pengembang.

CEO Born Initiative Jesse Kuijper yang juga terlibat dalam pembuatan rancangan induk Jakarta Jaya memastikan bahwa pemerintah akan bertindak sebagai pemilik lahan reklamasi.

Baca juga : Jakarta Jaya Konsep Reklamasi Terbaik WAFX Prize 2017

"Lahan tidak dijual melainkan disewakan per tahun seperti di Amsterdam. Tanah dimiliki pemerintah dan disewakan sehingga akan menghasilkan pendapatan konstan bagi kota dan bisa dijadikan sumber uang untuk pengembangan kota pada masa depan," jelas Jesse kepada KompasProperti, Senin (6/11/2017).

Gambaran CBD Park dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Gambaran CBD Park dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
Kendati demikian, lahan reklamasi yang ada di dalam proposal Jakarta Jaya tidak serta merta tertutup bagi pengembang yang ingin membangun properti.

Investasi dari pengembang dipandang Jesse bisa menjadi akselerator ganda bagi Jakarta untuk mempercepat pembangunan.

"Yang jelas, tanah dimiliki oleh kota, milik negara. Dengan begitu maka pemerintah punya kendali tanah, mana yang bisa untuk masyarakat, mana untuk pengembang. Jadi tak semata-mata karena pasar saja seperti reklamasi yang terjadi saat ini," imbuhnya.

Gambaran transportasi air dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Gambaran transportasi air dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
Para pengembang, lanjut Jesse bisa membangun hotel, resor, ataupun vila, tetapi konsekuensinya harga tanah lebih akan lebih tinggi.

Namun sebaliknya, apabila para pengembang itu ingin membangun rumah murah atau hunian terjangkau bagi masyarakat maka harga tanahnya akan lebih rendah.

"Itu merupakan salah satu cara untuk membangun diversitas kota," ujar Jesse.

Kampung nelayan dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Kampung nelayan dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
Untuk diketahui, masterplan kota cerdas bertajuk "Jakarta Jaya: The Green Manhattan" dari SHAU Architects ini berhasil menjadi satu dari 11 pemenang ajang WAFX Prize 2017.

WAFX Prize merupakan penghargaan atas karya arsitektur dunia proyek masa depan berbasis tantangan yang dihadapi sebuah wilayah dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan.

Proposal yang diajukan SHAU, terpilih sebagai pemenang menyingkirkan ratusan proposal lain dari 68 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Jalan Ini Tak Direkomendasikan bagi Pemudik Tujuan Pelabuhan Ciwandan

[POPULER PROPERTI] Jalan Ini Tak Direkomendasikan bagi Pemudik Tujuan Pelabuhan Ciwandan

Berita
Rumah di Kawasan Penyangga IKN Dijual Mulai Rp 160 Jutaan (I)

Rumah di Kawasan Penyangga IKN Dijual Mulai Rp 160 Jutaan (I)

Perumahan
6,8 Juta Mobil Bakal Lintasi Tol Cipali, Tamer, dan Jombang-Mojokerto saat Mudik Lebaran

6,8 Juta Mobil Bakal Lintasi Tol Cipali, Tamer, dan Jombang-Mojokerto saat Mudik Lebaran

Berita
Catat, Besaran Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran Maksimal 20 Persen

Catat, Besaran Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran Maksimal 20 Persen

Berita
Mudik Lebaran, Ada Diskon Tarif Dua Ruas Tol Trans-Sumatera

Mudik Lebaran, Ada Diskon Tarif Dua Ruas Tol Trans-Sumatera

Berita
Rawan Dibobol Maling, Begini Cara Bikin Pintu Garasi Anda Lebih Aman

Rawan Dibobol Maling, Begini Cara Bikin Pintu Garasi Anda Lebih Aman

Tips
113,45 Kilometer Tol Trans-Sumatera Siap Dilintasi Saat Mudik Lebaran

113,45 Kilometer Tol Trans-Sumatera Siap Dilintasi Saat Mudik Lebaran

Berita
Tahun 2024, Astra Infra Masih Fokus Kembangkan Bisnis 'Green Field'

Tahun 2024, Astra Infra Masih Fokus Kembangkan Bisnis "Green Field"

Berita
Catatan Perjalanan Bandung-Cilacap, Jalan Berkelok dan Minim PJU

Catatan Perjalanan Bandung-Cilacap, Jalan Berkelok dan Minim PJU

Berita
Jumat Ini, KA Argo Bromo Anggrek Jajal Kereta Eksekutif New Generation

Jumat Ini, KA Argo Bromo Anggrek Jajal Kereta Eksekutif New Generation

Berita
Hingga Februari 2024, WIKA Raup Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun

Hingga Februari 2024, WIKA Raup Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun

Berita
Sambut Mudik Lebaran, HK Gelar Apel Siaga di Seluruh Tol Kelolaan

Sambut Mudik Lebaran, HK Gelar Apel Siaga di Seluruh Tol Kelolaan

Berita
Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera, Cek Waktunya

Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera, Cek Waktunya

Berita
Ini Titik yang Perlu Diwaspadai Pemudik saat Melintas Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya

Ini Titik yang Perlu Diwaspadai Pemudik saat Melintas Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya

Berita
Meski Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya Mulus, Hati-hati saat Melintas Malam Hari

Meski Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya Mulus, Hati-hati saat Melintas Malam Hari

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com