KompasProperti — Pangeran Alwaleed bin Talal menjadi salah satu dari sebelas pangeran yang ditahan Pemerintah Arab Saudi.
Selain Pangeran Alwaleed, Pemerintah Saudi juga menahan empat menteri dan puluhan mantan menteri lainnya.
Menurut sumber Al Arabiya, penahanan dilakukan atas perintah dari komite antikorupsi yang kini dipimpin putra mahkota kerajaan Saudi, Mohammed bin Salman, Sabtu (4/11/2017).
Kabar penahanan Alwaleed cukup membuat dunia gempar. Bayangkan, siapa yang tak kenal Pangeran Alwaleed?
Sang Pangeran pernah menggugat majalah Forbes ke Pengadilan Tinggi London lantaran menulis kekayaannya hanya bernilai 20 miliar poundsterling. Ia beranggapan, tulisan Forbes sebagai sebuah pencemaran nama baik.
Pasalnya, kekayaannya ternyata mencapai 30 miliar poundsterling sehingga tidak layak bila namanya diletakkan di posisi ke-26 daftar pebisnis terkaya di dunia.
Pangeran Alwaleed merupakan pengendali perusahaan investasi Kingdom Holding Co. Pada tahun 2013 lalu, ia pernah berencana membangun gedung setinggi 1,6 kilometer di kota-kota besar dunia, seperti Shanghai, Moskwa, London, dan New York.
Gedung yang bakal dibangun Alwaleed digadang-gadang sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia saat itu.
Sebelumnya pada Juli 2011, lewat tentakel bisnisnya, Kingdom Hotel Investments Co, Pangeran Alwaleed membeli mayoritas saham Four Seasons Jakarta. Namun, saham tersebut kemudian dijual kepada taipan Peter Sondakh yang merampungkan transaksi pada kuartal IV-2011.
Kemudian pada 2014, ia pernah menyuntikkan uang sebesar 532 juta dollar AS atau setara Rp 6,5 triliun untuk Disneyland Paris yang sekarat saat itu.
Disneyland Paris dirundung krisis keuangan akibat kerugian bersih sebesar 964 juta dollar AS (Rp 11,8 triliun) sejak tahun pertama beroperasi pada 1992. Taman ini hanya menghasilkan keuntungan pada delapan tahun dari 22 tahun terakhir operasionalnya.
Pangeran Alwaleed juga tercatat dalam kelompok investor yang membeli saham mayoritas Plaza Hotel, New York, dari Donald Trump.
Di samping itu, Alwaleed juga tercatat pernah membeli sebuah kapal layar mewah yang amat mahal dari pengusaha yang kini menjadi Presiden Amerika Serikat itu.
Selain itu, ia juga diketahui pernah memiliki mayoritas saham Hotel Raffles Jakarta. Hotel tersebut dikelola jaringan operator internasional, Fairmont Raffles Hotels International (FRHI) Holdings.
Mayoritas saham FRHI Holdings sebelumnya memang dikuasai Alwaleed bin Talal melalui Kingdom Hotel Company (KHC) bersama Qatar Investment Authority (QIA).