Harga Meikarta Bisa Naik Jadi Rp 20 Juta Per Meter Persegi

JAKARTA, KompasProperti - Harga properti Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang ditawarkan Lippo Group berkisar Rp 127 juta atau sekitar Rp 12,5 juta per meter persegi untuk tipe apartemen studio.

Angka ini bahkan lebih kecil dari harga rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 140 juta.

Menurut Chief Marketing Officer (CMO) Lippo Homes Jopy Rusli, dengan harga yang relatif rendah, potensi kenaikannya menjadi lebih besar.

"Ini penawaran perdana. Yang terjadi, di daerah sana (harga apartemen) sudah Rp 20 jutaan per meter persegi," ujar Jopy saat konferensi pers di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Seperti berbisnis pada umumnya, lanjut Jopy, properti yang berpotensi mengalami kenaikan harga berarti menguntungkan bagi para investor.

Terutama, saat pembangunan kawasan dan infrastruktur sudah selesai seluruhnya karena harga properti bisa lebih tinggi.

"Dengan harga sekarang dibandingkan harga di sekitar Rp 20 juta, pas (pembangunan) ini terealisasi terbayang harganya seperti apa," kata Jopy.

Ia menambahkan, Lippo memilih untuk memanfaatkan momentum saat ini dengan menggebrak pasar.

Strategi yang dijalankan memang fokus pada kebutuhan atau permintaan konsumen.

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya menambahkan, kenaikan harga bisa dicapai saat pertumbuhan ekonomi di Meikarta sudah menggeliat.

Saat ini, Lippo menargetkan bisa mengakomodasi 1 juta penghuni di Meikarta.

"Kalau 1 juta orang berkumpul dan mereka produktif, tentu akan mendorong ekonomi di daerah tersebut dan juga tentu mendorong nilai properti Meikarta," jelas Ketut.