Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendro Gondokusumo: Saya Tidak Mau Bersaing Langsung

Kompas.com - 12/10/2017, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - PT Intiland Development Tbk memiliki strategi khusus untuk menyiasati kondisi properti yang pertumbuhannya cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

Pendiri sekaligus Direktur Utama Intiland Hendro S Gondokusumo mengaku, caranya adalah dengan bermain aman dan memilih tidak bersaing dengan pengembang lain di dalam satu kawasan yang sama.

"Konsep kami memang tidak mau direct fighting. Setiap rapat saya selalu ngomong itu. Soalnya kalau direct fighting, pasti ada satu gagal," ujar Hendro saat berbincang dengan KompasProperti, di Senayan City, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Hendro mengaku, strategi ini terwujud dalam pengembangan dan penjualan proyek 57 Promenade yang dinilai mencetak kesuksesan.

Di tengah pasar properti yang lemah dan pengembang lain mengeluarkan produk untuk menengah ke bawah, Intiland berani memunculkan 57 Promenade dengan harga Rp 2,8 miliar-Rp 9 miliar.

Selain itu, pertimbangan lain Intiland memasarkan 57 Promenade adalah dari segi lokasi dan aksesibilitas.

Proyek ini dekat dengan sejumlah transportasi publik, misalnya kereta komuter dan Transjakarta. Ditambah lagi proyek infrastruktur yang akan selesai dalam waktu dekat, yaitu kereta bandara dan moda raya transportasi (MRT).

"Makanya mending kami ke market yang lain, supaya dengan sekitarnya tidak sama. Tapi bagaimana pun, menjalankan bisnis properti harus konsentrasi," sebut Hendro.

Dia menambahkan, sebagai pebisnis, dalam keadaan apapun harus tetap optimistis dan jeli melihat peluang.

Meski banyak orang mengatakan bisnis properti mengalami perlambatan, bukan berarti semua proyek pengembang langsung mangkrak atau tidak laku.

Buktinya, beberapa pengembang tetap bisa berjualan dan melanjutkan pembangunan proyeknya.

Untuk mengeluarkan proyek premium di tengah kelesuan properti, tidak bisa menunggu pengembang lain dan melihat bagaimana respons pasar.

"Properti ini kan papan (kebutuhan dasar). Ada orang yang bisa menunggu untuk beli properti. Ada yang enggak bisa menunggu. Tinggal kita pintar-pintar saja" ucap Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com