Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nicholas Tan, Penerus Konglomerasi Properti Tan Kian

Kompas.com - 10/10/2017, 15:10 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Siapa tak kenal Tan Kian, konglomerat yang punya aset properti mewah nan mentereng di kawasan bisnis terpadu atau Central Business District (CBD) Mega Kuningan, dan Sudirman?

Ya. Tan Kian adalah pendiri sekaligus pemilik imperium bisnis Dua Mutiara Group. Konsultan properti Leads Property Indonesia mengelompokkan Dua Mutiara Group ini sebagai pengembang eksklusif atau boutique developer

Baca: Inilah Pengembang Elite yang Hanya Bangun Properti Premium

Kenapa eksklusif? Karena mereka hanya membangun properti-properti premium dengan jumlah terbatas. Sebut saja pusat belanja Pacific Place, perkantoran Pacific Place, perkantoran Millenium Centennial Tower, perkantoran Sahid Sudirman Center, Ritz Carlton Hotel and Residences, JW Marriott Hotel, dan Botanica Apartment.

Mereka juga bukan pengembang yang berbasis supply driven, melainkan pencipta tren dan pengendali pasar. Triliunan rupiah mereka gelontorkan.

Termasuk proyek teranyar South Hills di Kuningan, Jakarta Selatan. Proyek ini merupakan apartemen dengan harga termurah Rp 3,2 miliar dan termahal Rp 7 miliar per unit. 

Baca: "South Hills", Apartemen Serba Eropa untuk Generasi Muda

Konstruksi South Hills, Kuningan, Jakarta Selatan. Apartemen ini dikembangkan Century Properties Group Indonesia.Hilda B Alexander/Kompas.com Konstruksi South Hills, Kuningan, Jakarta Selatan. Apartemen ini dikembangkan Century Properties Group Indonesia.
Kini, seiring waktu berjalan dan semakin sengitnya persaingan di bisnis properti, tongkat estafet Dua Mutiara Group beralih ke generasi ketiga. Nama perusahaan pun bersalin rupa menjadi Century Properties Group Indonesia sejak awal Januari 2017.

Adalah Nicholas Tan yang kini mengendalikan bisnis Century Properties Group Indonesia. Di tangan anak muda berkaca mata ini, Century Properties Group Indonesia punya banyak rencana dan strategi hingga beberapa tahun mendatang.

Sebut saja kerja sama dengan pemilik lahan di tiga lokasi premium ibu kota, yakni di selatan, barat, dan pusat. 

Di ketiga kawasan ini, mereka akan mengembangkan apartemen berlabel eksklusif yang tentu saja, harganya bakal lebih mahal ketimbang South Hills.

"Paling murah sekitar Rp 50 juta per meter persegi," kata Nicholas menjawab KompasProperti, usai perkenalan publik apartemen South Hills di Jakarta, Selasa (10/10/2017). 

Ketiga proyek apartemen ini, tambah Nicholas, akan dimulai pada tahun 2018 mendatang. Secara paralel, pada tahun yang sama Century Properties Group Indonesia juga tengah menyelesaikan konstruksi South Hills dan tahap akhir Millenium Centennial Tower. 

Selain strategi menggandeng pemilik lahan, mereka juga bakal go international alias ekspansi ke mancanegara.

kolam renang di JW Marriott Hotel JakartaJW Marriott Hotel Jakarta kolam renang di JW Marriott Hotel Jakarta
"Itu juga merupakan salah satu motivasi kami mengubah nama Dua Mutiara jadi Century Properties Group Indonesia. Biar lebih menginternasional," cetus Nicholas.

Dia berkisah, sudah ada beberapa pengembang asing, terutama dari China dan Singapura yang tertarik mengajak kerja sama dengan nilai proyek triliunan Rupiah.

Nilai proyek serupa juga bakal "ditelan" tiga proyek apartemen baru tersebut. Pasalnya, harga lahan di lokasi-lokasi strategis di barat, selatan, dan pusat Jakarta sudah bertengger di atas Rp 50 juta per meter persegi. 

Eksekusi

Nicholas melanjutkan, Century Properties Group Indonesia bakal lebih agresif pada tahun-tahun mendatang, seiring dengan membaiknya bisnis properti yang ditandai penjualan South Hills sebanyak 70 persen.

"Di tangan anak muda harus agresif," ucap dia.

Kendati eksekusi strategis ditentukan oleh Nicholas, namun Tan Kian sebagai pendiri sekaligus pelopor bisnis properti klan Century Properties Group Indonesia masih berkontribusi besar.

"Beliau juga masih bertindak sebagai konseptor dan memberikan pertimbangan-pertimbangan. Kami, anak-anak muda yang berada di depan sebagai eksekutor," tuntas Nicholas.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau