Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tawarkan 7 Teknologi Konstruksi Siap Pakai

Kompas.com - 13/09/2017, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki 7 teknologi mutakhir yang siap pakai.

Ke-7 teknologi ini pun ditawarkan dalam forum bisnis pada acara Concrete Show 2017 kepada para pengusaha baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk diterapkan.

"Kami perkenalkan produk-produk teknologi yang sudah pernah kita buat. Teknologi ini sudah siap jual," ujar Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Pusat Kebijakan dan Penerapan Teknologi Rezeki Parangin-Angin kepada KompasProperti, di JIExpo Kemayoran, Rabu (13/9/2017).

Rezeki menuturkan, sebenarnya jika dihitung sejak awal kerja Balitbang, hingga saat ini sudah ada ratusan teknologi yang ditemukan.

Namun, seluruhnya ini masih dalam proses pengembangan dan proses pemantapan. Sedangkan 7 teknologi yang dimaksud, dijamin telah teruji karena sudah pernah diterapkan.

"Teknologi yang sudah disiapkan itu, kalau tidak direplika oleh pelaku industri, akan jadi mahal sekali," sebut Rezeki.

Dia berharap, pelaku industri mau mengadopsi teknologi Balitbang. Pasalnya, jika diterapkan dengan skala industri, maka jumlahnya bisa besar dan biaya bisa ditekan menjadi lebih murah.

Berikut adalah 7 teknologi yang ditawarkan Balitbang:

1. Blok Beton Terkunci

Teknologi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penggerusan dasar sungai. Keunggulan teknologi tersebut, dapat dipasang secara cepat karena modelnya pabrikasi.

Meski dibuat di pabrik, teknologi ini tetap mampu menahan gaya seret air yang besar sehingga mencegah abrasi.

2. Saluran Irigasi Beton Pracetak Modular

Sesuai namanya, teknologi ini dtujukan untuk membagikan air ke persawahan atau pertanian secara efektif dan efisien.

Keunggulnnya, kualitas aliran air akan mneingkat tetapi tetap mampu menghindari terjadinya longsor dinding saluran sertapemasangan dapat dilakukan secara ceat.

3. Revetmen Tipe Blok Beton 3 B (berkait, berongga, dan bertangga)

Teknologi ini mampu mencegah longsor serta melindungi perrgeseran garis pantai akibat erosi.

Blok beton ini dapat diterapkan di daerah yang mempunyai kondisi gelombang moderat.

4. Ruspin (Rumah Sistem Panel Instan)

Merupakan teknologi rangka rumah pracetak, Ruspin dibangun menggunakan sistem sambungan baut.

Keunggulan teknologi tersebut pemasangannya sangat cepat dibandingkan dengan rumah konvensional. Selain itu, Ruspin juga mudah diaplikasikan oleh masyarakat dengan sistem bongkar pasang.

5. Judesa (Jembatan untuk Desa Asimetris)

Teknologi terkait jembatan ini ditemukan untuk menyelesaikan masalah aksesibilitas masyarakat desa.

Judesa sangat sederhana dengan tipe asimetris dan pondasi di satu sisi sehingga cocok diterapkan di desa yang terisolir.

6. TCM (Tambal Cepat Mantap)

Balitbang menemukan teknologi tersebut untuk mengatasi lubang pada permukaan jalan dengan praktis.

TCM cocok diterapkan pada jalan retak, rutting dan bleeding dengan kualitas yang baik.

7. Biotour

Ini adalah teknologi pengolahan air limbah rumah tangga. Disebut ramah lingkungan, karena teknologi ini dapat menghasilkan air daur ulang untuk kebutuhan rumah tangga.

Biotour cocok diterapkan di kawasan permukiman secara komunal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau