Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor Sering Macet, Bima Arya Dorong Peran Transportasi Umum

Kompas.com - 11/09/2017, 14:27 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tantangan memimpin Kota Bogor adalah mengantisipasi perkembangan yang cepat. Saat ini, komuter Bogor telah mencapai 600.000 orang setiap harinya.

Sementara saat akhir minggu, sebanyak 300.000 orang memasuki Kota Hujan ditambah 800.000 sepeda motor dan 200.000 mobil.

Baca: Apartemen Nempel Stasiun Bogor Dibangun 5 Oktober 9

Bima mengutarakan hal tersebut saat Penandatanganan Nota Kesepahaman Sinergi TOD Kawasan Stasiun Bogor di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (11/9/2017).

"Kami bekerja keras untuk merealisasikan mimpi mendorong warga menggunakan transportasi publik," ujar Bima.

Caranya, kata dia, adalah dengan mendorong kembali fungsi bus rapid transit (BRT) agar berjalan efektif. Selain itu, juga mendorong penggunaan kereta api untuk perjalanan jarak menengah dan jauh.

Dengan demikian, penataan kawasan di stasiun-stasiun, termasuk Stasiun Bogor, perky dilakukan mengingat jumlah komuter terus bertambah. Terlebih lagi, dengan adanya rencana jalur kereta ganda Bogor-Sukabumi.9

Baca: Cari Rumah Seharga Rp 200 Jutaan di Bogor?

"Tadi saya dengan Dirut KAI mengobrol bagaimana komuter ini luar biasa frekuensinya. Jadi kalau tidak ada koordinasi dan kolaborasi warga Bogor yang dirugikan," sebut Bima.

Ia menambahkan, tidak mungkin pemerintah menghambat perkembangan. Sebaliknya, perkembangan harus bisa dikelola dengan percepatan.

Di Bogor, Bima tengah fokus pada pembenahan tata ruang, moratorium beberapa kebijakan terutama kawasan dengan sistem zonasi yang kuat.

"Kalau kami (pemerintah) enggak ngapa-ngapain sudah pasti (warga Bogor) enggak kemana mana. Stuck," ujar Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com