Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Hunian Dekat Stasiun LRT Pancoran Telan Rp 7 Triliun

Kompas.com - 23/08/2017, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Stasiun kereta ringan atau light rail transit (LRT) Pancoran dibangun di lahan seluas 5,4 hektar milik PT RNI (Persero).

Dalam waktu dekat tepatnya 2 tahun dari sekarang, di lahan tersebut akan dimulai pembangunan proyek transit oriented development (TOD) dengan beberapa jenis properti.

"Investasi proyek ini Rp 7 triliun, bisa 4-5 BUMN yang menggarap," ujar Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Manajemen Aset RNI Djoko Retnadi usai pencanangan perdana Waskita Rajawali Tower, di Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Nantinya, lanjut Djoko, pembagian kerja BUMN dalam pengembangan kawasan akan dilakukan per blok.

Ia mencontohkan, satu BUMN akan membangun satu blok ritel sementara BUMN yang lain akan membangun blok perkantoran.

Sementara itu, BUMN mana saja yang akan menggarap kawasan tersebut, saat ini masih dibahas di level kementerian.

Pasalnya, penunjukkan BUMN ini dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pengelola atau operator LRT.

Sejauh ini, baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang mendapat mandat pengembangan kawasan tersebut.

"Sambil menunggu keputusan itu, tanah kita dimanfaatkan Adhi Karya untuk batching plant dalam rangka menunjang suplai rel LRT," kata Djoko.

Ia menambahkan, batching plant atau pabrik bahan baku beton pracetak milik Adhi Karya yang memasok untuk tiang-tiang LRT baru ada di Sentul.

Lokasi ini dinilai terlalu jauh jika harus memasok bahan baku untuk proyek LRT di Jakarta dan Bekasi, sehingga diperlukan pabrik baru di Pancoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau