Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan "Rustic" di Nampan Bistro

Kompas.com - 15/08/2017, 05:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Hangat dan nyaman, itulah suasana yang akan Anda dapatkan saat memasuki Nampan Bistro.

Restoran yang baru dibuka di bilangan Jalan Raya Pasar Minggu tersebut, menawarkan konsep rustic di tengah arsitektur modern ruko yang ada sekitarnya.

Saat memasuki restoran, Anda akan menjumpai seluruh interior dilapisi kayu, mulai dari lantai, kursi, meja, hingga bar tempat chef menyajikan makanan.

Untuk menguatkan kesan rustic, lampu gantung yang terpasang sengaja dipilih berwarna kuning dengan "topi" kuno. Sehingga, pencahayaan pun terlihat lebih temaram.

"Konsep yang kita usung memang rustic. Tak hanya untuk menyasar orang-orang dulu tetapi juga generasi milenial," ucap Dani Sarwono, pemilik Nampan Bistro, kepada KompasProperti, Senin (12/8/2017).

Desain bar klasik yang ingin ditampilkan Nampan Bistro.KOMPAS.com / DANI PRABOWO Desain bar klasik yang ingin ditampilkan Nampan Bistro.

Restoran yang terdiri atas dua lantai itu dimiliki Sarwono bersaudara, yaitu Dani Sarwono dan Rio Sarwono. Menurut Dani, Nampan Bistro memang dikhususkan bagi generasi milenial.

Hal itu disebabkan, pertumbuhan generasi milenial yang begitu pesat, sehingga potensi pasar yang dimiliki pun cukup besar.

"Dari segi makanan pun, kami mematok dengah harga yang cukup terjangkau antara Rp 35.000 sampai Rp 50.000," kata dia.

Ada tiga menu yang menjadi andalan restoran ini, yaitu Choose The Carbs, Choose The Protein dan Choose The Carbohydrates. Maksudnya, dalam satu piring, pengunjung dapat mengkombinasikan ketiga jenis makanan tersebut.

Misalnya, mereka yang gemar dengan kentang sebagai menu karbohidrat dapat memadukan dengan daging dan sambal atau mayonaise.

Mereka yang gemar mengkonsumsi pasta, dapat mengkolaborasikan dengan ikan dan jamur pada topping-nya.

"Jadi biar kekinian dikasih topping," ucapnya.

Sejarah

Bagi kakak beradik Sarwono, keberadaan Nampan Bistro ini cukup bersejarah. Sudah sejak tahun 1966, keluarga Sarwono tinggal di wilayah itu.

"Dulu jalannya tidak seperti sekarang, masih sempit. Sampai sekarang kami masih tinggal di sini," kata Rio Sarwono saat peresmian.

Salah sudut di lantai dua Nampan Bistro.KOMPAS.com / DANI PRABOWO Salah sudut di lantai dua Nampan Bistro.

Selain itu, tanah yang kini dijadikan lokasi ruko tempat Nampan Bistro bernaung, merupakan bekas studio tempat maestro lukis Sindoesoedarsono Soedjojono bersama istrinya, Rose Pandanwangi, menciptakan berbagai karya seni.

Salah lukisan Soedjojono pun dapat dijumpai di salah sudut restoran ini.

"Kami sudah mendapatkan ijin dari Ibu Rose Pandanwangi untuk memasangnya," kata dia.

Ia menambahkan, Nampan Bistro juga merupakan akronim dari kata Enam Delapan (Nampan), dimana menurut ramalan China berarti kesuksesan. Namun, bagi Rio, angka 68 juga memiliki arti yang cukup kramat di dalam kehidupannya.

"Saat saya ikut rally, saya pakai nomor 68. Yang tadinya enggak pernah ngitung bakalan menang, malah menang," selorohnya.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang turut hadir saat peresmian, berharap agar kehadiran Nampan Bistro dapat semakin menumbuhkan industri kuliner di DKI Jakarta.

Hal itu sejurus dengan keinginan Pemprov DKI untuk menjadikan kawasan ibu kota ini, tak hanya sebagai kawasan pusat pemerintahan republik dan juga pusat bisnis, tetapi juga destinasi wisata kuliner yang baru.

"Semakin banyak resto, bistro, tempat kuliner, kita semakin senang. Minimal, pajak itu masuk ke kita," kata Djarot.

Salah sudut interior yang ada di Nampan Bistro. Terlihat desain lampu minimalis klasik terpasang pada atap ruangan di lantai dua.KOMPAS.com / DANI PRABOWO Salah sudut interior yang ada di Nampan Bistro. Terlihat desain lampu minimalis klasik terpasang pada atap ruangan di lantai dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com