Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alasan Mengapa Kota Anda Perlu Banyak Pohon

Kompas.com - 07/08/2017, 07:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

KompasProperti - Proses penggundulan hutan terus berlangsung, seiring pertumbuhan kota di seluruh belahan dunia. Sebagai gantinya, tentu harus diperhitungkan area terbuka hijau di kawasan perkotaan.

Menurut para peneliti di British Columbia University (UBC), pohon memiliki peranan penting dalam mengendalikan tekanan angin, yang berdampak pada sepertiga konsumsi energi sebuah bangunan.

"Kami menemukan bahwa menghapus semua pohon di sekitar bangunan mendorong konsumsi energi 10 persen lebih banyak saat musim dingin dan 15 persen di musim panas," kata Marco Giometto, seorang peneliti (UBC) dalam sebuah artikel yang diterbikan Advances in Water Resources seperti dikutip Property-Report.

Sejumlah skenario dilakukan dengan menggunakan sebuah komputer secara terperinci di kawasan pinggiran kota Vancouver. Skenario tersebut menggunakan data yang diperoleh dari data arus angin yang dikumpulkan dari sebuah menara riset setinggi 30 meter.

Menurut Giometto, memangkas seluruh pohon dapat memberikan perasaan berbeda pada seseorang yang berjalan.

"Misalnya, kecepatan angin 15 km/h menyenangkan, sedangkan berjalan di antara kecepatan angin 30 km/h lebih menantan," kata dia.

Profesor Teknik Sipil di UBC, Marc Parlange bahkan menyebut, pohon yang daunnya gugur pun juga memiliki peran dalam mengendalikan arus angin.

"Pohon-pohon yang gugur daunnya setiap tahun, dapat mengurangi muatan tekanan pada bangunan sepanjang tahun. Jadi, bukan hanya pohon cemara yang penting di kota ini," ucapnya.

Model pengukuran ini menggunakan teknologi super komputer Light Detection and Ranging (LIDAR), yang bila menggunakan laptop konvensional membutuhkan waktu sekitar 21 tahun untuk mengerjakan sebuah hal yang sama.

Andreas Christen, salah seorang rekan penulis dan Profesor Geografi di UBC, bahkan menyebut, informasi yang diberikan model tersebut dapat memperbaiki prakiraan cuaca guna memprediksi efek badai terhadap bangunan dan pejalan kaki.

"Bisa juga untuk membantu perencana kota dalam merancang bangunan, jalan, dan blok kota, guna memaksimalkan kenyamanan masyarakat dan membatasi kecepatan angin untuk mengurangi penggunaan energi," kata Andreas.

Sementara itu, Giometto mengatakan, penelitian ini dilakukan di tempat dimana sebagian besar pohon lebih tinggi dari pada menara penelitian. Sehingga, manfaat pengurangan kecepatan angin pun masih dapat dirasakan.

Giometto pun tertarik untuk mengadaptasi model komputer canggih itu ke dalam kawasan pusat bisnis di New York atau tempat lain yang serupa, dimana dipenuhi gedung pencakar langit.

"Ini juga harus digunakan oleh pembuat kebijakan, terutama untuk menentukan jumlah pohon secara efektif dalam membuat undang-undang demi kepentingan warga dan lingkungan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com