Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seoul Berencana Ubah Kawasan Pinggir Sungai Jadi Hutan Ekologis

Kompas.com - 01/08/2017, 11:14 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Ini menunjukkan bahwa sangat mungkin untuk membangun dengan alam daripada melawannya, dengan menghormati kehidupan sungai dan membiarkan flora dan fauna lokal berkembang.

Proyek "Manta Ray" berusaha menjadi contoh utama penghematan energi dan pengurangan emisi karbon dioksida.

Untuk mengoptimalkan siklus dan sumber daya, terminal feri mencakup pengelolaan limbah dengan cara pengurangan limbah, menggunakan kembali sumber daya, dan daur ulang bahan.

Struktur CLT seperti sarang lebah seluruhnya dihasilkan dari hutan lokal. Pohon yang dipanen diganti secara sistematis sesuai siklus regenerasi alam.

Bahan yang digunakan untuk ruang interior dan furnitur juga berasal dari hayati, dapat didaur ulang dan/atau didaur ulang.

Proyek "Manta Ray" mempromosikan tepi sungai berpori di kota-kota dengan sungai-sungai yang melintasinya.

Tepi-tepi sungai tersebut menjadi taman bermain baru untuk inovasi sosial, dan untuk pelaku konsumen perkotaan yang berusaha mempromosikan pertanian, agroforestri dan permakultur perkotaan.

Untuk menghasilkan energi dari matahari, atapnya mencakup 4.4550 meter persegi fasad kaca laminasi, dengan sel-sel polycristalline yang terpolarisasi fotovoltaik.

Tepi atap dilapisi dengan 3.500 meter persegi panel fototermal yang buram. Untuk perlindungan angin, pohon di atap membentuk ladang angin turbin.

Biomess disediakan oleh limbah organik dan biodegradasi dari Yeouido Park yang memasok tanaman biometanasi sehingga memberikan energi untuk peralatan.

Untuk daur ulang air, turbin hidrokinetik berosilasi-foil (HAO) terintegrasi dan disinkronkan di sepanjang lambung penghalang mengambang besar yang mengelilingi dermaga.

Biomime terinspirasi dari ekor paus atau lumba-lumba, mereka bergerak maju mundur dengan memiringkan profil mereka, mengubah energi kinetik sungai menjadi energi listrik.

Sumber energi terbarukan ini bekerja dalam kolaborasi, memungkinkan empat inti proyek untuk berbagi energi hasil produk mereka secara real time melalui jaringan cerdas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau