JAKARTA, KompasProperti - Kehadiran Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sangat penting dalam menunjang kelancaran konektivitas dua kota besar di wilayah Kalimantan Timur tersebut.
Pasalnya, jalan tol itu mampu memangkas waktu tempuh perjalanan sangat signifikan, dari tiga jam menjadi hanya satu jam.
“Jalan tol tersebut akan menjadi urat nadi yang dapat meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan guna melayani lalu lintas di koridor jalan Trans-Kalimantan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Selasa (12/7/2017).
Jalan tol ini dirancang sepanjang 99,35 kilometer dan terbagi ke dalam lima seksi. Kelima seksi yang akan dikerjakan yaitu Seksi I ruas KM 13 Balikpapan-Samboja, Seksi II ruas Samboja-Palaran I, Seksi III ruas Samboja-Palaran II, Seksi IV ruas Palaran-Jembatan Mahkota dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan.
Pembangunan jalan tol ini dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi, dengan nilai investasi Rp 9,97 triliun.
Dalam pekerjaan tersebut, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim bertugas memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial.
Sementara untuk seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Untuk Seksi 1 ruas KM 13 Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 kilometer, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur Rp 1,5 triliun dan APBN Rp 271 miliar.
Senilai Rp 79,881 miliar di antaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar.
Secara keseluruhan untuk Seksi 1, progres fisik telah mencapai 62 persen sedangkan progres pembebasan lahannya 99 persen dan ditargetkan bisa rampung tahun ini.
Ada pun untuk pembangunan jembatan Sungai Manggar yang menjadi bagian dari Seksi 1 jalan tol tersebut, juga terus dikebut pelaksanaannya oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional XII Direktorat Jenderal Bina Marga.
Saat ini progres fisiknya telah mencapai 77,01 persen dan ditargetkan selesai November 2017.
Sementara, untuk Seksi 5 Bandara Sepinggan-Balikpapan KM 13 sepanjang 11,09 kilometer, dengan anggaran pinjaman dari Pemerintah China Rp 848,55 miliar ditargetkan selesai pada 2018.
Saat ini progres fisiknya telah mencapai 6,2 persen dan pembebasan lahan 58,5 persen. Untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan juga digunakan skema dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.