JAKARTA, KompasProperti - Kondisi pasar perkantoran di Jakarta pada kuartal kedua 2017 tak jauh berbeda dari kondisi pada kuartal pertama.
Banyaknya pasokan dari pada permintaan, menyebabkan kondisi saat ini masih tergantung pada tenant's market situation.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, Jakarta mengalami pertumbuhan pasokan perkantoran sejak 2-3 tahun lalu.
Dengan pasokan berlebih, penghuni atau penyewa perkantoran memiliki posisi tawar lebih tinggi dari pada developer.
"Karena pasokan banyak, okupansi akan turun. Walaupun ada perbaikan, tapi antara penyerapan dengan pasokan yang masuk itu ada ketidakseimbangan," kata Ferry dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Pada pertengahan pertama tahun ini saja terdapat lima gedung perkantoran baru yang sedang dibangun di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta.
Diperkirakan ada 12 proyek gedung perkantoran baru yang akan dibangun hingga akhir 2017 di atas lahan seluas 730.000 meter persegi.
Sementara, di luar CBD, ada sekitar delapan gedung perkantoran baru yang sedang dibangun, dan diperkirakan rampung pada akhir 2017.
Menurut Ferry, penurunan okupansi sebenarnya sudah terjadi sejak 2014 lalu, baik di CBD maupun di luar.
Tak hanya bagi perkantoran Grade Premium, penurunan okupansi di CBD juga berdampak bagi perkantoran Grade A, B, dan C.
"Kalau di luar CBD kita bedakan berdasarkan areanya. Ada daerah seperti Simatupang itu okupansinya cukup turun karena pasokan berlimpah. Saat masuk sekaligus, okupansi turun mencapai hampir 70 persen, walaupun (sempat) ada rebound di tahun 2017," kata dia.
Diperkirakan, tingkat okupansi akan terus mengalami penurunan hingga akhir 2017. Bila penyerapan cukup baik, maka penurunan okupansi diprediksi di bawah 80 persen.
"Asking Rents"
Untuk harga sewa penawaran atau asking rents di CBD, penurunan tertinggi dialami perkantoran Grade C yaitu sebesar 13,1 persen dari Rp 205.422 per meter persegi per bulan menjadi Rp 178.430 per meter persegi per bulan.
Sedangkan, koreksi terendah dialami perkantoran Grade Premium yaitu dari Rp 445.463 per meter persegi per bulan menjadi Rp 442.624 per meter persegi per bulan.
Adapun harga sewa penawaran di luar CBD, penurunan hanya terjadi bagi perkantoran Grade B yaitu sebesar 2,4 persen dari Rp 225.035 per meter persegi per bulan menjadi Rp 219.615 per meter persegi per bulan.
Untuk perkantoran Grade A dan C mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi dialami kantor Grade A sebesar 8,6 persen dari Rp 269.728 per meter persegi per bulan menjadi Rp 292.815 per meter persegi per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.