KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, memulai pemulihan atau restorasi Danau Sentarum di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, Iriandi Azwartika, restorasi diperlukan karena waktu musim kemarau tiba, tinggi permukaan Sungai Kapuas akan berangsur-angsur turun.
Saat itu air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai relatif stabil.
Akibatnya, pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.
Penyurutan air di Danau Sentarum sudah mencapai tahapan yang sangat ekstrem. Pada beberapa bagian ada yang surutnya sampai empat meter dalam tiga hari. Padahal, lazimnya penurunan debit air hanya setengah meter.
Jika di musim hujan, bisa terjadi banjir karena tinggi debit air mencapai 13 meter padahal normalnya tiga sampai delapan meter.
Baca: Kementerian PUPR Restorasi Kawasan Basah Terluas di Asia Tenggara
Sedangkan, dalam kondisi normal kedalaman Danau Sentarum berkisar antara tiga hingga delapan meter dan bila surut air kedalaman danau hanya berkisar dua-tiga meter. Tetapi dalam dua tahun terakhir, penurunan air Sentarum sangat signifikan.
Studi konservasi belum pernah dilakukan di Danau Sentarum. Maka dari itu, awalnya Balai Wilayah Sungai Kalimantan I akan melakukan studi pendahuluan konservasi pada Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu.
Restorasi pun jadi dibutuhkan karena Danau Sentarum memegang peranan penting sebagai salah satu penjaga sumber air dan memenuhi kebutuhan air bersih maupun irigasi di Kalimantan Barat.
"Danau Sentarum menjadi sumber utama Sungai Kapuas dan merupakan daerah tangkapan air yang secara alamiah merupakan reservoir yang dapat mengatur tata air Sungai Kapuas," kata Iriandi dalam keterangan tertulis kepada KompasProperti, Minggu (2/07/2017).
Selain pengembalian fungsi utamanya, restorasi juga bertujuan mengembangkan ekowisata.
Lokasi Danau Sentarum itu turut dilalui jalan perbatasan Kalimantan Barat ruas Putusibau, Nanga Badau yang kondisinya sudah membaik karena telah dilakukan penanganan oleh Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR.
Sementara itu, progres pembangunan jalan perbatasan Kalbar tersebut, dari Temajuk, Nanga Badau saat ini sudah berhasil ditembus.
Sedangkan, proses pembangunan jalan perbatasan dari Nanga Era hingga Batas Kaltim masih dalam pengerjaan.