Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pelestarian Sumber Air, Danau Sentarum Direstorasi

Kompas.com - 02/07/2017, 16:58 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, memulai pemulihan atau restorasi Danau Sentarum di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, Iriandi Azwartika, restorasi diperlukan karena waktu musim kemarau tiba, tinggi permukaan Sungai Kapuas akan berangsur-angsur turun.

Saat itu air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai relatif stabil.

Akibatnya, pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.

Penyurutan air di Danau Sentarum sudah mencapai tahapan yang sangat ekstrem. Pada beberapa bagian ada yang surutnya sampai empat meter dalam tiga hari. Padahal, lazimnya penurunan debit air hanya setengah meter.

Jika di musim hujan, bisa terjadi banjir karena tinggi debit air mencapai 13 meter padahal normalnya tiga sampai delapan meter.

Baca: Kementerian PUPR Restorasi Kawasan Basah Terluas di Asia Tenggara

Sedangkan, dalam kondisi normal kedalaman Danau Sentarum berkisar antara tiga hingga delapan meter dan bila surut air kedalaman danau hanya berkisar dua-tiga meter. Tetapi dalam dua tahun terakhir, penurunan air Sentarum sangat signifikan.

Studi konservasi belum pernah dilakukan di Danau Sentarum. Maka dari itu, awalnya Balai Wilayah Sungai Kalimantan I akan melakukan studi pendahuluan konservasi pada Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu.

Restorasi pun jadi dibutuhkan karena Danau Sentarum memegang peranan penting sebagai salah satu penjaga sumber air dan memenuhi kebutuhan air bersih maupun irigasi di Kalimantan Barat.

"Danau Sentarum menjadi sumber utama Sungai Kapuas dan merupakan daerah tangkapan air yang secara alamiah merupakan reservoir yang dapat mengatur tata air Sungai Kapuas," kata Iriandi dalam keterangan tertulis kepada KompasProperti, Minggu (2/07/2017).

Selain pengembalian fungsi utamanya, restorasi juga bertujuan mengembangkan ekowisata.

Lokasi Danau Sentarum itu turut dilalui jalan perbatasan Kalimantan Barat ruas Putusibau, Nanga Badau yang kondisinya sudah membaik karena telah dilakukan penanganan oleh Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR.

Sementara itu, progres pembangunan jalan perbatasan Kalbar tersebut, dari Temajuk, Nanga Badau saat ini sudah berhasil ditembus.

Sedangkan, proses pembangunan jalan perbatasan dari Nanga Era hingga Batas Kaltim masih dalam pengerjaan.

Secara keseluruhan pembangunan jalan perbatasan Kalimantan Barat tahun 2017 progres fisiknya mencapai 85 persen. Sepanjang 27 kilometer jalan perbatasan yang diprogramkan pengaspalannya tahun ini untuk ruas Putussibau, Badau, tersisa hanya 10 kilometer lagi.

Berdasarkan data dari Ditjen SDA, Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Kementerian PUPR, Danau Sentarum merupakan kawasan basah yang terluas di Indonesia bahkan juga di Asia Tenggara.

Luas Danau Sentarum kurang lebih 132.000 hektar terletak di bagian pedalaman hulu Sungai Kapuas atau berjarak sekitar 700 kilometer dari muara Sungai Kapuas di Pontianak.

Danau Sentarum termasuk salah satu dari 15 danau yang RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan 15 danau prioritas nasional.

Danau lainnya yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat, Danau Kerinci di Jambi; Rawa Danau di Banten, dan Danau Rawapening di Jawa Tengah.

Kemudian Danau Batur di Bali, Danau Tempe dan Danau Matano di Sulawesi Selatan, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Danau Tondano di Sulawesi Utara.

Berikutnya Danau Limboto di Gorontalo, Danau Cascade Mahakam-Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang di Kalimantan Timur, dan Danau Sentani di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau