PALIMANAN, KompasProperti - Mulai Jumat (30/6/2017) besok pukul 00.00 WIB, larangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tentang truk angkutan barang dan kendaraan roda besar lainnya untuk melintas di jalan tol akan dicabut.
Dengan pencabutan larangan ini, besar kemungkinan lalu lintas di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) akan semakin padat.
Karena itu, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku badan usaha jalan tol (BUJT) Cipali mengimbau pengemudi agar lebih berhati-hati dan selalu menjaga jarak dengan kendaraan lainnya.
Secara umum, pada H+3 Lebaran, telah terjadi peningkatan arus balik arah Jakarta di ruas tol terpanjang ini, khususnya di Gerbang Tol (GT) Palimanan Utama. Hingga pukul 06.00 WIB, arus balik telah melonjak 59 persen.
Peningkatan tersebut mulai terjadi Rabu (28/6/2017) pukul 06.00 WIB hingga Kamis (29/6/2017) pukul 06.00, jumlah kendaraan balik arah Jakarta mencapai 51.879, meningkat dibanding sehari sebelumnya yang hanya 32.523 unit.
Sementara itu, volume mobil yang menuju Cirebon menurun 22 persen, dari 31.178 unit menjadi 24.240 unit.
Meski volume kendaraan yang masuk keluar Tol Cipali dari GT Palimanan Utama menurun, namun masih lebih tinggi 3 kali lipat dari kondisi normal.
"Biasanya lalu lintas (lalin) normal berkisar 26.000-30.000 unit kendaraan. Untuk menjaga kelancaraan lalin, kami mengoperasionalkan 25 gardu,” kata Wakil Presiden Direktur LMS, Firdaus Azis.
LMS mengimbau pengendara untuk selalu waspada saat melewati Km 92+300 B arah Jakarta karena ada pengalihan jalur, yaitu penutupan lajur satu ke lajur tiga median (widening).
LMS diketahui telah memasang rambu-rambu dan rubber cone sebagai petunjuk pengalihan jalur untuk para pengemudi.
Terakhir, LMS juga mengimbau pengemudi bus untuk mengambil lajur yang disediakan dan mengikuti arahan petugas pengatur lalu lintas, karena tidak semua gardu satelit di GT Palimanan utama bisa dilewati bus.
Hal ini dilakukan agar kendaraan besar seperti bus tidak menutupi kendaraan lain saat memasuki gardu tol dan dengan demikian menjaga kelancaran di gardu tol.