Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debu Masih "Menghantui" Ruas Tol Brebes Timur-Weleri

Kompas.com - 13/06/2017, 10:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Keberadaan jalan tol darurat di Jawa Tengah yang akan dibuka selama musim mudik Lebaran 2017, diyakini mengurangi tingkat kemacetan cukup signifikan.

Kendati demikian, belum rampungnya proses pengerjaan tol diperkirakan masih menyisakan persoalan, salah utamanya debu.

Ruas tol darurat yang akan dibuka sepanjang 110 kilometer ini terbentang mulai dari Brebes Timur hingga Weleri.

Diharapkan, ruas Brebes Timur-Weleri dapat memecah arus kemacetan yang mahfum terjadi di sepanjang jalur Pantai Utara, mulai dari Tegal, Pemalang, Pekalongan, hingga Batang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis, ruas tol tersebut akan memecah konsentrasi kemacetan.

Terlebih, pada tahun ini diperkirakan terjadi peningkatan volume kendaraan mencapai lima persen untuk roda empat, dan sepuluh persen untuk roda dua.

"Diperkirakan 40 persen (kendaraan) masuk ke tol," kata Basuki saat meninjau Gerbang Tol Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (11/6/2017).

Secara umum, ruas tol Brebes Timur-Weleri telah dilapisi lean concrete atau beton tipis, setebal 10 sentimeter.

Lebar jalan yang disiapkan yaitu tujuh meter atau dapat memuat dua kendaraan roda empat bila berjalan bersamaan.

KOMPAS.com / DANI PRABOWO Sejumlah ekskavator bekerja meratakan tanah yang akan digunakan untuk membangun Jalan Tol Batang-Semarang.
Di sisi kiri dan kanan lean concrete, masih terdapat tanah yang belum dilapisi. Saat KompasProperti mengikuti rombongan Basuki melewati jalan tersebut, debu berterbangan dan sangat mengganggu pandangan. Mobil yang hanya berjarak beberapa meter di depan pun tidak terlihat jelas.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna juga mengakui, di sejumlah titik kondisi jalan masih berdebu. Karena itu, BPJT tengah berupaya mengurangi tingkat debu yang ada.

"Kita lakukan langkah antisipasi dengan menurunkan kompresor. Sekarang kompresor sedang melakukan penyiraman periodik di beberapa titik," kata Herry kepada KompasProperti, Senin (12/6/2017).

Saat disinggung soal jumlah kompresor yang digunakan, Herry tak merincinya. Demikian halnya saat ditanya terkait jarak antara kompresor satu dengan yang lainnya.

Hanya, ia berharap, ketika ruas tol tersebut dibuka untuk umum pada H-10 lebaran, kondisi jalan sudah jauh lebih baik. Persoalan debu yang dikeluhkan pun jauh berkurang.

Namun, Direktur Utama Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, menjamin, debu telah dibersihkan, dan pada H-10 ruas tol ini bebas debu.

"Kami bersihkan secara berkala. Kami jamin, ketika mudik, sudah bebas debu," kata Subakti.

Persoalan debu sebelumnya juga pernah terjadi saat ruas tol Pejagan-Brebes Timur dibuka darurat saat musim mudik tahun lalu. Kondisi jalan yang masih agregat sangat berdebu.

Bahkan, saat Tim Kompas.com menjajal jalan tersebut saat itu, suasananya seperti mengikuti reli Paris Dakar. Kerikil dan debu beterbangan.

Jika ada kendaraan yang menyalip dari kanan dengan kecepatan di atas 50 kilometer per jam, debu semakin menebal dan menghalangi pemandangan. Jarak pandang bisa hanya sekitar 100 meter dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Namun kini, ruas tol Pejagan-Brebes Timur telah dioperasikan. Kondisi jalan jauh lebih mulus dibanding sebelumnya. Pemudik yang melintasi ruas tol tersebut dapat lebih nyaman berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau