Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah Titik Macet di Ruas-ruas Tol Jawa Barat

Kompas.com - 12/06/2017, 10:06 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Musim mudik Lebaran 2017 akan segera datang. Sejumlah titik ruas tol yang ada di wilayah Jawa Barat, diperkirakan akan mengalami kemacetan.

Untuk ruas tol Jakarta-Cikampek, kemacetan diperkirakan terjadi di KM 11 yang menjadi pertemuan arus kendaraan dari arah Priok dan tol dalam kota.

Titik berikutnya yakni di KM 29 atau di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, yang juga menjadi lokasi awal ke arah Bandung atau Cikampek.

"Selain itu, pengalaman dulu tahun lalu kemacetan biasa terjadi di pintu-pintu GT dan tempat istirahat atau rest area," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna kepada KompasProperti, Senin (12/6/2017).

Sejumlah gerbang tol itu yakni GT Palimanan yang menghubungkan wilayah Jatibarang, Indramayu, jalur Pantura Jawa Barat, dan ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci); serta GT Kaligangsa yang menjadi titik masuk kendaraan dari arah Jawa Barat menuju ruas tol Brebes-Pemalang.

Kepadatan di Kaligangsa diprediksi karena adanya penyempitan jalur, yang awalnya 20 meter menjadi tujuh meter.

Titik ini juga menjadi titik awal menuju jalur Tol Trans-Jawa yang akan difungsionalkan selama musim mudik lebaran.

KOMPAS.com/HILDA ALEXANDER Ruas Tol Cikopo-Palimanan arah Jakarta diberi penanda perbaikan jalan. Foto diambil pada Sabtu (25/6/2016).
Khusus untuk Cikopo-Palimanan (Cipali), dari pantauan Tim Mudik Gesit Kompas.com akhir Mei lalu, tengah dilakukan sejumlah perbaikan jalan di beberapa titik.

Mulai dari pengaspalan jalan, pembuatan saluran air dan putaran kendaraan, hingga perbaikan tebing untuk mencegah terjadinya longsor.

"Informasi yang saya dapatkan, pekerjaan perbaikan harusnya sudah selesai H-10 Lebaran sehingga bisa digunakan nantinya," kata Herry.

Macet di Rest Area

Sementara itu, keberadaan rest area atau tempat istirahat (TI) juga diperkirakan akan menjadi salah penyebab terjadinya kemacetan. Kapasitas yang terbatas, tidak seimbang dengan volume kendaraan yang akan masuk ke dalam TI.

Guna mengantisipasi terjadinya kepadatan volume kendaraan, pemerintah telah menyediakan parking bay yang dapat digunakan pemudik untuk beristirahat sementara waktu. Keberadaan parking bay itu terbentang mulai dari Cikampek hingga Pemalang.

Untuk ruas Tol Jakarta-Cikampek, parking bay terdapat di KM 18, KM 41 dan KM 59 arah timur. Sedangkan arah sebaliknya berada di KM 33 dan KM 58.

Sedangkan, untuk ruas Tol Cipali, parking bay tersedia di kedua arah di titik KM 78, KM 153, dan KM 133+500. Serta di titik KM 191+400 ruas Tol Palimanan-Kanci dan KM 282+500 ruas Tol Pejagan Pemalang di kedua arah.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO - ARI PRASETYO Arus mudik kendaraan dua hari menjelang Idul Fitri di ruas tol pantura (Cipali dan Palikanci), Jawa Barat, tersendat sepanjang 42 kilometer, Rabu (15/7/2015). Arus kendaraan terpantau tersendat dari Ciperna (Tol Palikanci) kilometer 205 hingga Majalengka (Tol Cipali) kilometer 163.
Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi mengimbau masyarakat bijak dalam memanfaatkan parking bay.

"Kami sarankan para pengguna untuk berbagi, misalnya istirahatnya jangan berlama-lama, cukup 30 menit supaya bisa dipakai oleh yang lain," kata Arie saat meninjau kesiapan mudik, Sabtu (10/6/2017).

Parking bay ini tidak dilengkapi dengan fasilitas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Namun, masyarkat dapat memanfaatkannya untuk beristirahat sejenak atau sekedar untuk ibadah di mushala atau buang air di kamar kecil.

Solusi Macet

Berbagai langkah telah disiapkan guna mengantisipasi terjadinya kemacetan. Setidaknya ada sembilan langkah bila kemacetan terjadi di gerbang tol, mulai dari mengatur buka-tutup gerbang, kanalisasi antrian yang akan masuk tol hingga penertiban kendaraan yang parkir di bahu jalan.

Selain itu, optimalisasi gardu tol riversible, membuat seluruh gardu menjadi hibrid atau dapat melakukan pembayaran secara tunai dan non tunai, hingga koordinasi dengan petugas kepolisian dan instansi terkait untuk mengatur arus lalu lintas.

Herry menambahkan, kepolisian juga telah menyiapkan skenario contraflow untuk mengatasi kemacetan tersebut.

KOMPAS.com / DANI PRABOWO Salah rest area yang terdapat di ruas Jalan Tol Cipali
"Itu ada di CB (cara bertindak) di kepolisan. Bila terjadi kemacetan di sini dilakukan apa, di sana dilakukan apa," kata dia.

Belajar dari pengalaman macet di Tol Cipali tahun lalu, Kementerian Perhubungan juga telah menyiapkan skenario untuk mengurai kemacetan.

Dalam skenario tersebut, jika terdapat antrean kendaraan mencapai 5 kilometer, penutupan jalan akan dilakukan selama maksimal 2,5 jam.

Namun, jika antrean sudah mencapai 10 kilometer, maka penutupan jalan akan dilaksanakan selama maksimum 6 jam sampai akses jalan nasional lancar.

"Jalan tol akan kami atur sesuai dengan kapasitasnya dengan menerapkan manajemen buka tutup jalan. Apabila panjang antrean sudah melebih yang ditentukan kami mengarahkan pengguna jalan tol untuk keluar tol ke arah jalan non-tol. Manajemen seperti ini akan dilakukan sampai ke Cikarang," ujar Menhub Budi Karya dalam keterangannya, Senin (22/5/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com