Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Melambat, Penyelesaian Synthesis Kemang Mundur

Kompas.com - 08/06/2017, 23:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Sejak mengalami perlambatan pertumbuhan pada 2015, bisnis properti hingga saat ini belum membaik.

Dalam kurun waktu tersebut, memang ada saat-saat bisnis menanjak. Tetapi, keadaan tersebut tidak bertahan lama dan kondisi kembali menurun.

Perlambatan ini pun berdampak pada pembangunan properti, misalnya pada proyek Synthesis Residence Kemang yang dibangun PT Synthesis Karya Pratama atau Synthesis Development.

"Memang sedikit mundur dari target tetapi masih sesuai yang dijanjikan kepada konsumen. Paling lambat selesai 2020. Ini agak meleset dari yang sebelumnya ditargetkan 2019," ujar Marketing and Sales Manager Synthesis Residence Kemang Imron Rosyadi kepada KompasProperti di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Ia mengatakan, saat ini penjualan Synthesis Residence Kemang untuk menara Sadewa tersisa 3 persen dari total 350 unit.

Sedangkan, untuk menara Sakula penjualannya baru 50 persen dari 350 unit meski telah dipasarkan sejak 2016 awal. Sementara untuk menara ketiga, yaitu Arjuna, belum dipasarkan sampai sekarang.

"Kalau bicara target, apakah tahun ini akan terjual habis, kami tidak bisa prediksi. Pasar lagi engga bisa ditebak ke depan bagaimana," kata Imron.

Sebagai upaya penjualan, ia mengaku memperkenalkan produk tersebut di luar Jabodetabek seperti, Medan, Makassar, Surabaya dan Bandung.

Menurut Imron, masyarakat di luar Jabodetabek masih banyak yang tertarik untuk membeli properti di Jakarta meski hanya sebagai investasi.

"Jakarta ini kan pusat bisnis. Permintaan untuk investasi terbesar dari kota-kota lain. Banyak penduduk luar kota yang paling tidak ingin punya satu properti di sini," sebut Imron.

Selain itu, strategi Synthesis untuk menarik pembeli adalah dengan menambah fasilitas komersial. Imron menyebut, fasilitas ini bernama Teras Srikandi yang sebelumnya tidak direncanakan ada.

Nantinya fasilitas ini akan diisi oleh minimarket, restoran, dan kafe yang dikelola oleh Synthesis sendiri.

Berada di lahan 2 hektar, Synthesis Residence dirancang setinggi 33 lantai dan 36 lantai.

Tipe unit di Menara Nakula dan Sadewa dimulai dari 32 meter persegi hingga 107 meter persegi.

Rinciannya, tipe studio atau satu kamar tidur memiliki luasan 32 meter persegi, tipe dua kamar 50-73 meter persegi, dan tipe tiga kamar tidur seluas 102 hingga 107 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau