PALEMBANG, KOMPAS.com - Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Sumatera Selatan (Sumsel)-Jambi terpantau dalam kondisi mantap, meskipun di beberapa titik masih ada jalan berlubang dan bergelombang.
Tim Mudik Gesit menempuh perjalanan 279 kilometer dari Palembang menuju Jambi selama kurang lebih delapan jam melalui Jalan Lintas Timur pada Rabu (24/5/2017).
Selama perjalanan, kondisi jalan dalam Kota Palembang terpantau dalam kondisi mantap beraspal dengan marka jalan di tiap sisinya.
Namun, begitu memasuki Kabupaten Banyuasin jelang Pangkalan Balai-Betung di Jambi, kondisi jalannya di beberapa titik masih rusak berlubang.
Secara keseluruhan, Tim Mudik Gesit menilai bahwa Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi masih layak dijadikan jalur utama pemudik yang ingin pergi ke Jambi menempuh jalur darat.
Hal sama pun dikemukakan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto yang menegaskan bahwa jalur tersebut layak beroperasi untuk mudik 2017.
"Kondisi Jalan Lintas Timur Sumsel-Jambi pada umumnya siap dilalui arus kendaraan pada Lebaran 2017," ucap Arie ketika ditemui Tim Mudik Gesit di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Kendati demikian, Tim Mudik Gesit menyarankan pemudik untuk tidak melalui Jalan Lintas Timur Sumsel-Jambi ketika malam hari.
Sepanjang perjalanan, tidak banyak penerangan jalan umum (PJU) yang menghiasi pinggiran jalan. Sehingga, beberapa kali Tim Mudik Gesit harus mengganti mode lampu kendaraan jarak pendek dan jarak jauh.
Jika ketika malam masih berada di jalur tersebut, pengendara harus benar-benar dalam keadaan segar supaya fokus dan konsentrasinya tidak terganggu.
Selain minim PJU, Jalan Lintas Timur Sumsel-Jambi juga menjadi jalur truk-truk besar untuk mengirim dan menerima barang, sehingga banyak dari truk-truk tersebut yang berlalu lalang dari kedua arah.
Sementara itu, untuk rambu-rambu terbilang cukup jelas dan ditempatkan di posisi rawan seperti tikungan dan diperjelas juga dengan pembatas jalan spotlight di bagian pinggir jalan.
(Baca juga: Jalan Tol dan Non-tol di Lampung Siap Sambut Para Pemudik)
Jalan rusak
Sementara itu, dilansir dari Harian Kompas, jalan masuk dari perbatasan dengan Lampung, tepatnya di Mesuji, Ogan Komering Ilir (OKI), banyak badan jalan yang berlubang lebar dan dalam. Proses penambalan lubang sedang dikerjakan dan ditargetkan selesai sebelum arus mudik dimulai.
Selain di Mesuji, jalan yang berlubang dan bergelombang juga tersebar di Lempuing dan Tugu Mulyo, OKI. Lubang dalam sering berada di tengah jalan yang mulus sehingga membahayakan pengemudi.
Jalan yang rusak juga terdapat di jalan lintas timur menuju ke Jambi. Kerusakan paling parah terdapat di Kecamatan Bayung Lencir dan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.
Di kedua kecamatan itu, aspal yang terkelupas dan lubang yang dalam terdapat di banyak tempat. Mobil dan bus tidak dapat dipacu dalam kecepatan tinggi karena lubang tersebar secara sporadis.
Di jalan lintas tengah Sumatera, kerusakan jalan paling parah terjadi di Muara Enim, Lahat, dan Empat Lawang. Kerusakan disebabkan banyaknya truk angkutan kelapa sawit, karet, dan batubara yang melintas.
Jalan lintas tengah di Sumsel merupakan akses ke Bengkulu, Jambi, dan lanjut sampai Sumatera Barat.